Kemuliaan Seseorang Tak Sebatas Penampilan Semata
Dari kisah ini dapat diambil ibrohnya, tidak semua orang dapat dinilai dari tampilan luar semata. Boleh jadi ia secara fisik tidak berkenan di mata di benak pikiran kita, tapi dalam dirinya tercermin hati yang bening dan akhlak yang mulia.
Seorang budak hitam asal Ethiopia (benua Afrika) Bilal bin Robah RA, sahabat dan muadzin Nabi SAW. Kalaulah melihat tampilan Bilal dari warna kulit dan wajahnya tidak berkenan. Tapi Nabi SAW mengatakan, dengan keimannnya yang kokoh tak terkalahkan, terompahnya sudah terdengar di surga.
Melihat perbedaan orang satu dengan yang lainnya tidak dengan tampilan fisik semata. Tapi, dengan ketakwaannya kepada Allah SWT. "Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian, tetapi Ia melihat hati dan amal kalian," (HR. Bukhari).
Baca juga: Mengulik Kisah Haru Ibu dan Anaknya Isa Putra Maryam
“Sungguh Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati dan amalan kalian,” (HR. Muslim nomor 2564).
Lingkungan pergaulan akhir zaman ini, masih banyak orang yang memandang dan menilai, sekaligus menghakimi seseorang dengan nilai yang baik dan buruk sebatas penampilan. Anggapan orang yang memiliki harta (memiliki rumah mewah, kendaraan mahal, dan kedudukan (jabatan tersohor) lebih baik nilai kemuliaan dan kehormatannya dibandingkan dengan orang yang fakir atau jelek.
Baca juga: Sifat Sombong Berujung Binasa dan Celaka
Jangan terkecoh dalam menilai seseorang mulia dan hina hanya sebatas tampilan luar, hendaknya segera kita kikis dan kembali kepada pandangan agama bukan dunia. “Sesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghilangkan kejelekan-kejelekan (dosa). Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat,” (QS. Hud: 114)
Maka jangan menilai orang sebatas penampilan fisik (tampak luar), padahal kemuliaan seseorang itu dinilai dari ketakwaannya. Allahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)