Home > Ulasan

Gubernur Sumsel Nanti, Jangan Lupakan Wisata Berbasis Sejarah

Melalui jalan tol, waktu tempuh dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung) menuju Kota Palembang (Sumsel) kisaran 5-6 jam atau dari Kota Bandar Lampung hanya 3-4 jam.
Jembatan Ampera yang dibawahnya Sungai Musi menjadi ikon Kota Palembang, Sumatra Selatan. (Foto: SumatraLink,id/Mursalin Yasland)
Jembatan Ampera yang dibawahnya Sungai Musi menjadi ikon Kota Palembang, Sumatra Selatan. (Foto: SumatraLink,id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id, Palembang -- Oleh Mursalin Yasland (Jurnalis)

Sejak hadirnya Jalan Tol Trans- Sumatera (JTTS) ruas Lampung – Sumatra Selatan (Sumsel) sepanjang 400 km lebih, laju transportasi barang dan orang semakin meningkat. Bahkan, terkadang jalur transportasi konvensional jalan lintas Sumatra atau jalinsum yang dulu favorit saat ini mulai lengang.

Artinya, arus hilir mudik orang dan kendaraan dari Jawa dan Sumatra bahkan Bali berpeluang semakin ramai. Mahalnya harga tiket pesawat, juga membuat kunjungan orang yang ingin ke berbagai daerah di Sumatra dan Jawa beralih ke jalur darat, apalagi kondisi infrastruktur jalan nasional mulai membaik belakangan ini.

Melalui jalan tol, waktu tempuh perjalanan dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni (Lampung) menuju Kota Palembang (Sumsel) hanya berkisar enam jam atau dari Kota Bandar Lampung ke Palembang hanya rata-rata 3-4 jam. Sebelumnya, durasi perjalanan bermobil lebih dari 10 jam, dengan kondisi jalan rusak ditambah macet. Nah, artinya dari sisi infrastruktur jalan bagi pengunjung, satu masalah sudah dapat diselesaikan, meski masih perlu perbaikan dan pembenahan di jalan tol atau pintu keluar jalan tol ke depan.

Liburan sekolah dan akhir tahun, menjadi momentum bagi masyarakat Provinsi Sumsel dan Lampung yang bertetanggaan. Jumlah kendaraan yang masuk ke Palembang dan Bandar Lampung terjadi peningkatan. Peningkatan jumlah kendaraan pribadi dan bus sewaan, sebagai dampak dibukanya jalan tol. Hal ini terpantau dari macetnya arus kendaraan terutama mengarah ke destinasi wisata laut di Lampung pada akhir tahun lalu.

Pelat nomor polisi kendaraan BG (Sumsel) mayoritas memadati destinasi wisata alam dan laut di Lampung, sedangkan pelat BE (Lampung) juga memasuki wilayah Kota Palembang, Sumsel. Kondisi tersebut terpantau dari pelat nomor polisi di jalan tol dan pintu keluar tol. Selain BE dan BG, juga terdapat kendaraan dari Bengkulu (BD) dan Jakarta, Banten, dan Bandung.

Sebagai orang Palembang, lahir dan besar, serta sekolah di ibukota Provinsi Sumsel tersebut, sangat miris bila kehadiran wisatawan nusantara ke Palembang, hanya ingin mengunjungi dan melihat langsung Sungai Musi dan Jembatan Ampera, termasuk menikmati kuliner pempek-nya. Memang, hal itu menjadi ikon Sumsel dan Palembang sebagai daya tarik wisatawan sejak lama. Padahal, masih banyak lagi yang harus dikunjungi dan diuber wisatanya. Tapi, itulah kenyataannya.

× Image