Anggota Brimob Terlibat Ricuh Sepakbola Tarkam, Polda Lampung Minta Maaf
SumatraLink.id, Lampung -- Polda Lampung meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat atas kejadian kericuhan pada kompetisi sepakbola antarkampung (tarkam) Karang Taruna Cup Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Jumat (26/1/2024). Sebanyak 22 anggota Brimob Polda Lampung terlibat kericuhan akan diproses hukum pada Senin (29/1/2024).
Peristiwa kericuhan kompetisi tarkam ini melibatkan puluhan anggota Brimob Polda Lampung. KabidHumas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan, Dansat Brimob Kombes Yustanto Muhiharjo dan Kapolres Lampung Tengah AKBP Andi Purnowo Sigit telah meminta maaf secara langsung kepada keluarga korban.
"Kami minta maaf kepada seluruh masyarakat yang merasakan dampak dari insiden ini," kata Kombes Umi Fadilah Astutik dalam keterangan persnya, Ahad (28/1/2024).
Menurut dia, semua biaya pengobatan atas korban dalam kejadian tersebut ditanggung Polda Lampung. Sedangkan anggota kepolisian yang terlibat langsung dan kericihan pertandingan sepakbola tersebut akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Saat ini, dia mengatakan tim Polda Lampung masih melakukan penyelidikan atas kejadian dalam kompetisi tarkam sepabola di Lampung Tengah. Kepada anggota polri yang terlibat dalam insiden tersebut akan diberikan sanksi.
"Kami akan memastikan tindakan tegas diberikan kepada anggota yang terbukti bersalah," kata Umi.
Pascakejadian tersebut, dia mengatakan kondisi TKP saat ini sudah kondusif dan aman. "Situasi sudah kondusif dan sudah aman," katanya.
Kejadian kericuhan pada pertandingan sepabola tarkam ini memicu kericuhan antarsuporter saat tim kesebelasan sepakbola Kampung Trijono melawan Kampung Buyut Udik di Lapangan Dusun V, Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunun Sugih, Kabupaten Lampung Tengah pada Jumat (26/1/2024) lalu. Dalam kericuhan tersebut, terlibat sedikitnya 22 personel Brimob Polda Lampung.
Keterangan yang diperoleh, insiden kericuhan antarsuporter kedua kesebelasan tersebut, diduga terdapat salah seorang pemain ada anggota Brimob yakni di tim Kampung Trijono. Adanya anggota Brimob tersebut, rekan pemain tersebut turut menonton pertandingan, sehingga terjadi kericuhan antarsuporter 22 anggota Brimob terlibat dengan menyerang suporter lawan.
Dalam insiden tersebut, beberapa tokoh masyarakat sempat menghentikan kericuhan tersebut. Terdapat beberapa warga yang menjadi suporter tim kampungnya mengalami luka-luka, dan harus dibawa ke rumah sakit. (Emye)
Editor: Mursalin Yasland