Home > Kabar

Pemprov Lampung Bahas Stimulan Penerbangan Perintis Bandara Gatot Subroto

Adanya stimulan dapat menambah jumlah pengguna penerbangan pesawat perintis tersebut.
Lanud TNI AD Gatot Subroto menjadi Bandara Gatot Subroto pada tahun 2019. (Foto: setkab.go.id) 
Lanud TNI AD Gatot Subroto menjadi Bandara Gatot Subroto pada tahun 2019. (Foto: setkab.go.id)

SumatraLink.id, Lampung – Untuk manambah daya tarik pengguna, Pemprov Lampung membahas dengan lima kabupaten terdekat untuk memberikan stimulan (subsidi) penerbangan perintis di Bandara Gatot Subroto. Tahun depan, penerbangan di bandara perbatasan Lampung – Sumatra Selatan (Sumsel) tersebut dua kali sepekan.

Lima kabupaten berkaitan dengan Bandara Gatot Subroto yang berada di Kecamatan Waytuba, Kabupaten Waykanan, Lampung, yakni di Lampung Kabupaten Waykanan dan Lampung Barat, sedangkan di Sumsel yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, dan OKU Selatan.

Bandara Gatot Subroto ini, tadinya hanya digunakan untuk kepentingan Lapangan Udara TNI Angkatan Darat. Namun, sejak tahun 2019, fungsi Bandara Gatot Subroto sudah diperbolehkan untuk penerbangan sipil. Tadinya, penerbangan dengan pesawat perintis ATR Susi Air ini dilakukan tiga kali sepekan, namun turu mejadi dua kali sepekan, dan terakhir satu kali sepekan.

“Tahun depan rencananya akan melayani dua kali sepekan,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung Bambang Sumbogo dalam keterangan persnya di Bandar Lampung, Senin (5/2/2024).

Menurut dia, Pemprov Lampung masih mengkaji dengan lima pemkab terdekat dengan Bandara Gatot Subroto tersebut, untuk pemberian subsidi sementara kepada pengguna penerbangan perintis. Kerja sama dengan lima kabupaten tersebut untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi udara di bandara tersebut.

Dia mengatakan, pemberian stimulan kepada pengguna penerbangan perintis di Bandar Gatot Subroto tersebut untuk menambah daya tarik masyarakat menggunakan penerbangan sipil tersebut. “Sekarang masih dibahas dan dikaji kerja samanya,” kata Bambang.

Ia mengakui animo dari masyarakat untuk memanfaatkan penerbangan perintis tersebut masih kurang. Untuk itu, ia berharap dengan adanya stimulan tersebut dapat menambah jumlah pengguna dengan penerbangan pesawat kecil jenis ATR berpenumpang 72 orang tersebut.

Selain itu, ke depan akan terbuka peluang penebangan dengan jadwal Bandara Gatot Subroto – Bandara Halim Perdanakesuma. Beroperasinya kembali penerbangan perintis ini, diharapkan semua daerah yang rentang jalur darat yang jauh, dapat terkonektivitas dengan adanya penebangan perintis di Bandara Gatot Subroto tersebut.

× Image