Home > Kabar

Sudah Dua Warga Meninggal Dunia, Harimau Sumatra Belum Tertangkap

Petugas memasang jebakan kandang dan kamera untuk mengetahui keberadaan harimau.
Harimau Sumatra. (Foto: Dok Republika.co.id)
Harimau Sumatra. (Foto: Dok Republika.co.id)

SumatraLink.id, Lampung – Sudah dua warga meninggal dunia diduga diterkam Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang kabur dari hutan masuk kebun warga. Warga diharap waspada karena satwa liar tersebut masih belum tertangkap.

Warga di Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat resah, karena kehadiran binatang buas tersebut belum juga tertangkap petugas hingga Sabtu (24/2/2024). Harimau tersebut diduga telah mencabik-cabik warga setempat.

Keterangan yang diperoleh, dua korban meninggal dunia dari warga yakni Gunarso, warga Pemangku Sumber Agung II, Desa Simber Agung, Kecamatan Suoh, Lampung Barat. Korban ditemukan tidak bernyawa di lahan perkebunan warga dengan kondisi tubuh penuh luka seperti terkaman harimau.

Korban meninggal dunia kedua Sahri bin Saprak (28 tahun), warga Desa Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat. Ia ditemukan di ladang penududk sudah tidak bernyawa pada Kamis (22/2/ 2024) pukul 02.00. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah tercabik-cabik diduga terkaman harimau.

Keresahan warga di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh ini membuat Penjabat Bupati Lampung Barat Nukman, meminta aparat terkait BKSDA Lampung – Bengkulu segera menangkap dan mengkarantina satwa liar tersebut, agar warga lebih leluasa untuk beraktivitas ke sawah, ladang, dan kebun.

“Harimau ini telah meresahkan masyarakat segera ditangkap untuk karantina agar tidak menimbulkan korban lagi,” kata Penjabat Bupati Lampung Barat Nukman dalam keterangan persnya, Kamis (22/2/2024).

Sebelum tertangkap, ia berharap warga tetap waspada keluar rumah apalagi ke kebun. Hal ini tidak dapat diketahui keberadaan harimau tersebut keluar siang atau malam hari. Warga hendaknya ke ladang atau kebun tidak sendirian, agar dapat saling menolong bila ada harimau menyerang.

Saat ini BKSDA berupaya memasang jebakan (trap) kandang dan kamera untuk mengetahui keberadaan harimau tersebut. Menurut Kasi Konservasi Wilayah III Lampung Joko Susilo, pemasangan jebakan kandang dan kamera ini untuk mengantisipasi terjadinya kasus yang sama kepada warga.

Selain itu, BKSDA juga telah menurukan tim untuk melakukan pencarian dan pengawasan keberadaan harimau tersebut baik di perkebunan warga maupun di hutan. (Emye)

Editor: Mursalin Yasland

× Image