Soeharto Lancar Berbicara Bahasa Inggris, Benarkah?

Berbicara dengan Bahasa Indonesia sudah lazim bagi Presiden Soeharto saat tampil di forum internasional apapun. Alasannya, tentu untuk membudayakan Bahasa Indonesia di tengah forum internasional. Tapi, pada saat pertemuan dengan Presiden Ronald Reagan di ruang tamu kehormatan terekam dalam tayangan video kedua pejabat tinggi negara tersebut berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara lancar, tanpa ada seorang penerjemah yang biasa digunakan Soeharto yakni Widodo Sutiyo.
Momentum langka ini terekam dalam video tersebut, Soeharto menjawab pertanyaan Presiden Reagan ketika berbicara masalah musim di Indonesia. Soeharto lancar menjawabnya dan juga menjelaskannya. Memang tidak jelas suara pembicaraannya secara tuntas dalam potongan video tersebut.
Kesaksian juga disampaikan Ajudan Presiden Soeharto yakni Letkol Soeyono. Dalam bukunya “Bukan Puntung Rokok”, melalui tulisan Hendri F Isnaeni pada Historia.id pada 7 Agustus 2019 menyebutkan sekuel cerita keterlambatan juru bahasa Presiden Soeharto gagal berangkat ke Konferensi Food and Agriculture Organization (FAO/Badan Pangan dan Pertanian PBB) berpusat di Roma, Italia pada 14 November 1985.
Juru bahasa Soeharto telat datang, Soeharto berangkat tanpa juru bahasa. Soeyono tidak menyebutkan nama juru bahasa tersebut, namun banyak memperkirakan Widodo Sutiyo, yang biasa mendampingi Presiden Soeharto dalam lawatannya ke luar negeri.
Setelah dari Konferensi FAO, Presiden Soeharto dan rombongan ke India. Sebelumnya, telah ditunjuk juru bahasa dadakan dari pejabat Departemen Luar Negeri. Soeharto bertemu Perdana Menteri Rajiv Gandhi. Uniknya, pertemuan kedua kepala negara atau pemimpin dunia tersebut dilakukan empat mata.
"Padahal, di India, Soeharto dan Rajiv Gandhi berbicara empat mata," kata Letkol Soeyono. Semua pejabat dari kedua belah pihak, termasuk juru bahasa dadakan yang panik itu, diminta berada di luar ruangan.
Baca juga: Relief Candi Borobudur Pernah Ditutupi Semen, Ada Apa?
Dalam pengamatan Soeyono, selaku ajudan presiden, Soeharto dan Ibu Tien fasih berbahasa Inggris, baik dalam percakapan resmi maupun pergaulan antarpemimpin dunia.
"Namun, dalam kesempatan berbicara diplomatik, Presien Soeharto selalu tetap menggunakan Bahasa Indonesia dan menggunakan juru bahasa," tulis Soeyono.