Home > Risalah

Jadikan Bulan Ramadhan Tahun Ini yang Terakhir

Para sahabat Nabi SAW menyiapkan diri bertemu Ramadhan enam bulan sebelumnya.
Purnama di Bulan Sya'ban 1445 H (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Purnama di Bulan Sya'ban 1445 H (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id -- Sejak baligh, sudah berapa kali kita sebagai umat Muslim menjalani puasa Ramadhan? Dari Ramadhan ke Ramadhan, sudah berbekaskah ibadah kita? Atau hanya rutinitas atau formalitas saja untuk menggugurkan kewajiban menjalani rukun Islam ketiga ini.

Agar tidak sia-sia ibadah Ramadhan kita dari tahun ke tahun, seiring dengan usia kita bertambah dan jatah hidup berkurang, ada baiknya kita muhasabah. Ujung dari muhasabah ini, setidaknya bertekad menjadikan Ramadhan tahun ini yang terakhir dalam hidup kita, agar kita bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Para sahabat Nabi Muhammad Sholallohu’alahi wassalam (SAW), telah menyiapkan diri menghadapi bulan suci Ramadhan enam bulan sebelumnya. Artinya, setengah tahun setelah Idul Fitri, mereka para sahabat rodhiyallohuanhum (ra) sudah mempersiapkan diri akan bertemu bulan Ramadhan berikutnya. Bagaimana dengan kita yang hidup di zaman serba canggih serba mudah dan instan ini?

Ketika masuk bulan Ramadhan, para sahabat Nabi SAW memasuki 10 hari terakhir semakin giat dan ekstra beribadah. Selain pahala puasa ditambah beribadah Ramadhan berlipat ganda, juga terdapat satu malam yang hanya ada di Bulan Ramadhan yakni Lailatul qodar (malam seribu bulan).

Alquran Surah Al-Qadar (97): 1-5 artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada Lailatul qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan ruḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.”

Baca juga: Belajar Berbagi ala Semut yang 'Bertabrakan'

Di pengujung Ramadhan, sebagian besar umat Islam bergembira karena mendekati hari raya Idul Fitri, tapi tidak dengan mereka. Para sahabat ra menangis karena Ramadhan akan berlalu, meninggalkan umat Islam. Entah akan bertemu lagi atau tidak tahun depan. Tidak ada yang menjamin hal itu. Bukankah ada keluarga, sahabat, teman, dan kolega kita yang tidak berjumpa lagi Ramadhan tahun ini.

Baca juga: Musibah Datang, Jangan Salahkan Alam, Salahkan Siapa?

Betapa istimewanya Ramadhan, Allah SWT berikan bonus ganjaran pahala yang berlipat ganda. Jika saja hamba-hamba-Nya tahu ganjaran tersebut, mereka akan berharap Ramadhan sepanjang tahun.

× Image