Video Perundungan dan Kekerasan terhadap Seorang Anak SMP Viral
SumatraLink.id, Lampung – Seorang anak SMP berpakaian putih celana biru di-bully dengan kekerasan oleh lebih dari lima orang temannya sekelas. Kasus perundungan (bullying) anak SMP lelaki ini terjadi justru di dalam kelas.
Dalam video yang berdurasi 2.49 menit tersebut, beredar luas di grup media sosial seperti WAG dan IG pada Senin (4/3/2024). Ironisnya, dalam pesan video berantai tersebut terkabar kasus pembulian dan pengeroyokan seorang anak SMP tersebut terjadi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
Dalam video, seorang anak SMP masih duduk di kursinya lalu, seseorang diduga teman sekelasnya memegang kepalanya. Tak lama, seorang rekannya juga langsung menonjok anak tersebut, dan rekan lainnya turut memukul dan menendang kepala anak SMP tersebut berkali-kali.
Seorang siswi berjilbab hitam dalam kelas sempat melerai kejadian tersebut agar tidak berlanjut. Dalam video tersebut, tidak terlihat rekan-rekan sesama siswa membantu untuk memisahkan kejadian tersebut sehingga seorang anak SMP tadi hanya pasrah sendirian dipukul dan ditendang teman sekelasnya.
Kasus dalam video ini sempat viral di grup medsos di Lampung dan meresahkan para guru. Pasalnya kejadian tersebut dikabarkan secara berantai berada di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 13 Bandar Lampung Fitri membantah kejadian perundungan dan pengeroyokan siswa tersebut terjadi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
“Kami sudah mendapatkan informasi tersebut, sejak semalam. Setelah kami cek di lapangan satu per satu tidak ada kejadian seperti dalam video tersebut. Kejadiannya di provinsi lain,” kata Fitri saat ditemui SumatraLink.id (Republika Network) di SMP Negeri 13 Bandar Lampung, Senin (4/3/2024).
Menurut dia, kejadian di dalam kelas tersebut mirip dengan kelas yang ada di SMP Negeri 13 Bandar Lampung, karena warna cat dinding kelas sama warna hijau. Namun, setelah diselidiki kursi dan kusen jendela kelas berbeda dengan yang ada dalam video.
Dia mengatakan, pihak SMP Negeri 13 Bandar Lampung merasa dirugikan dengan beredarnya video viral kekerasan anak sekolah tersebut tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. Menurut Fitri, kepala sekolah sudah menghadap pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung.
“Pihak dinas juga sudah mengklarifikasi bukan terjadi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung,” kata Fitri.
Ia berharap warga yang mengirimkan dan membagikan video viral kekerasan atau perundungan anak sekolah tersebut tidak menyebutkan lagi nama SMP Negeri 13 Bandar Lampung, karena memang tidak terjadi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung.
“Sekolah kami merasa dicemarkan orang yang tidak bertanggung jawab, tanpa ada konfirmasi atau klarifikasi,” kata Fitri. (Emye)
Editor: Mursalin Yasland