Home > Kisah

Tujuh Pemuda Tidur 309 Tahun Mata Terbuka, Bangun Pergi ke Pasar

Menjaga ketauhidan kepada Allah SWT masih banyak tantangannya pada generasi muda muslim, apalagi pada akhir zaman ini.
Salah satu sudut Kota Madinah, Saudi Arabia. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Salah satu sudut Kota Madinah, Saudi Arabia. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Kandungan Al-Qur’an Surah (QS) Al-Kahfi salah satunya kisah tujuh pemuda energik yang bertauhid hanya kepada Allah SWT di saat masyarakatnya menjalani perbuatan syirik. Allah SWT menyelamatkan para pemuda tersebut dari ancaman pembunuhan kaumnya di dalam sebuah gua selama 309 tahun.

Waktu yang tidak pendek tersebut membuat para pemuda -- yang sebelumnya tidak saling kenal dan tidak diketahui nama dan asal muasal serta keturunannya, termasuk zamannnya tersebut -- merasakan tidur hanya sebentar; sehari atau setengah hari saja.

Kisah pemuda Ash-Habul Kahfi (kelompok pemuda beriman) ini terungkap dalam QS Al-Kahfi: 9-26. “Dan, mereka berdiam dalam gua tiga ratus tahun dan ditambah sebilan tahun (lagi),” (QS Al-Kahfi: 25).

Pakar Tafsir dan Siroh dari Palestina Dr Shalah Al-Khalidy mengungkapkan, dalam gua para pemuda mukmin ini tinggal untuk merenung dan berpikir. Dalam perenungannya, mereka berkesimpulan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan seluruh alam.

“Mereka tidak akan beriman kecuali kepada-Nya dan tidak akan menyembah selain Dia,” kata Dr Shalah Al-Khalidy dalam bukunya Kisah-kisah Al-Qur’an, Pelajaran dari Orang-orang Dahulu (jilid II/2000).

Dari sekian jumlah penduduknya saat itu, diperkirakan hanya tujuh orang pemuda ini yang beriman kepada Allah SWT Tuhan yang Esa. Selainnya mereka menyembah berhala atau selain Allah SWT. Dapat dibayangkan bagaimana sulitnya hidup di tengah-tengah kaum yang berbuat syirik. Tentu banyak celaan, cacian, pengusiran, dan sampai ancaman pembunuhan.

Agar tidak termasuk golongan ahli syirik, para pemuda ini jelas tidak sanggup menghadapinya secara personal. Mereka mencari jalan keluar agar selamat ketauhidannya dari bangsa penyembah berhala. Mereka memutuskan mengasingkan diri, meninggalkan kaumnya dari perbuatan syirik.

Para pemuda ini bertemu pada sebuah tempat secara tidak sengaja, dan bersepakat pergi ke sebuah gunung. Mereka mengasingkan diri di gunung untuk berindung dalam sebuah gua. Mereka berdoa kepada Allah SWT agar mencurahkan rahmat-Nya bagi mereka di dalam gua.

Baca juga: Kandungan Surah Al-Kahfi: Melindungi Fitnah Akhir Zaman

Ada satu doa yang dipanjatkan para pemuda kahfi ini, yang menjadi i’tibar bagi umat Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) ketika menghadapi kesulitan yang besar dalam hidupnya agar selamat dalam menjalani kehidupan ini dengan tetap beriman.

Robbana atina min-la dunka rahmatan wahayyi’lana min amrina rosyada,” (Ya Tuhan kami, berilah kami rahmat dari sisi-Mu, dan sediakanlah petunjuk yang lurus bagi urusan kami), (QS. Al-Kahfi: 10).

Atas doa mereka ini, Allah SWT kabulkan dan atas kuasanya memberinya rahmat selama tinggal di gua. Di dalam gua yang tidak diketahui satu orang pun dari kaumnya itu mereka tertidur pulas dan nyenyak selama 300 tahun ditambah 9 tahun.

× Image