Home > Kabar

Pj Gubernur Lampung: Pilkada Serentak di Lampung Harus Sama Pemilu Lalu

Masyarakat Lampung berharap gubernur dan wali kota terpilih harus memperbaiki jalan-jalan yang rusak selama ini terbengkalai di daerah dan kota.

Pada pilgub Lampung 2024 terdapat dua paslon. Paslon Arinal – Sutono menjadi paslon petahana. Arinal Djunaidi dikenal mantan Sekdaprov Lampung sama halnya Sutono. Arinal pernah menjabat ketua umum DPD Partai Golkar Lampung seusai “lompat pagar” saat mencalon gubernur. Partai Golkar yang dipimpinnya tidak mengusung dirinya, namun ia diusung PDIP.

Sedangkan Mirza – Jihan, paslon diusung Partai Gerindra, yang mana Mirza sebagai ketua umum DPD Partai Gerindra Lampung. Sedangkan Jihan, anggota DPD asal Lampung. Mirza sendiri belum pernah menjabat pada lingkungan pemerintahan. Ia hanya aktif dalam organisasi pengusaha seperti Hipmi dan Kadin.

Selain pilgub Lampung, warga Kota Bandar Lampung juga akan memilih sosok wali kota dan wakil wali kota. Pada pilkada di Bandar Lampung ini terdapat dua paslon. Paslon nomor urut 1 Reihana berpasangan dengan Aryodhia Febriansyah (PDIP), dan paslon nomor urut 2 Eva Dwiana dan Deddy Amarullah (Partai Gerindra dan Partai Nasdem).

Paslon Eva – Deddy merupakan paslon petahana. Eva Dwiana dikenal istri Herman HN yang pernah menjabat wali kota Bandar Lampung dua periode. Eva sendiri sebelumnya menjabat anggota DPRD Lampung dari Fraksi PDIP. Sedangkan Paslon Reihana – Yodhi diusung PDIP. Reihana dikenal kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang menjabat lebih dari 14 tahun.

Beberapa warga Kota Bandar Lampung masih belum mengenal dan belum menentukan siapa sosok kepala daerah yang akan dicoblos pada 27 November 2024. “Saya masih bingung mau nyoblos siapa, karena tidak kenal semua,” kata Dhira, sehari-hari mahasiswi, warga Kemiling, Bandar Lampung.

Menurut dia, pilkada gubernur dan wali kota berbeda jauh gaungnya dengan pilpres yang telah lalu. Kalau pilpres, ujar dia, calonnya sudah kenal dan sudah bisa diprediksi bakal mencoblos nomor berapa. Tapi, lanjut dia, kalau calon gubernur dan wali kota, sama sekali masih asing namanya.

Mulyadi, pedagang sayur mayur di Bandar Lampung juga merasakan sulit untuk menentukan siapa yang akan dicbolos nanti. “Calon gubernur dan calon wali kota hanya dua orang saja, tidak ada pilihan lain,” kata Mulyadi, warga Bilabong, Bandar Lampung.

Ia berharap, calon gubernur dan calon wali kota yang menang mendatang tetap memerhatikan nasib masyarakatnya yang saat ini masih banyak yang belum sejahtera setelah pandemi Covid-19. Selain itu, kepada gubernur dan wali kota nanti segera perbaiki jalan-jalan rusak yang sama sekali tidak diperhatikan.

“Terutama jalan-jalan di daerah Provinsi Lampung dan Kota Bandar Lampung harus sudah mulus, agar masyarakat nyaman beraktivitas mencari rezeki,” kata Mulyadi. (Emye)

Editor: Mursalin Yasland

× Image