Fenomena Sunhaji, Membuka Tabir Rahasia Rezeki
Mengenai rezeki sesungguhnya tidak hanya berupa materi. Namun, kebanyakan orang menilai rezeki itu hanya berupa uang dan harta, yang dapat mendatangkan solusi menuju kebahagiaan. Betapa banyak orang yang berduit dan berharta hidupnya justru tidak tenteram dan bahagia dengan kelebihan hartanya, sebaliknya orang yang hidupnya berkekurangan hidupnya justru bahagia dan makan enak dengan lauk sekedarnya.
Nikmat Allah SWT yang memberikan rezeki itu kepada hamba-Nya yang bertakwa, tidak saja berupa materi, akan tetepi kebahagiaan ruhani yang lebih utama. Misalnya, nikmat sehat dan waktu luang di dunia yang digunakan untuk beribadah dan berusaha. Nikmat Iman dan Islam yang akan dipetik ganjarannya kelak saat berjumpa dengan Allah SWT di akhirat.
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya...,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Dengan bertakwa, yakni menjalani perintah Allah SWT dan Rasul Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) dan menjauhi larangan-Nya dan larangan Nabi SAW, maka Allah SWT memberinya jalan keluar dan atau memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka atau tidak diduga-duga sebelumnya.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya dan Allah mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kita yang nyata (Lauh Mahfuzh),” (QS. Huud: 6).
Baca juga: Kandungan Surat Al-Kahfi: Melindungi Fitnah Akhir Zaman
Untuk itu, jangan pernah takut tidak kebagian rezeki di dunia ini. Allah SWT telah menjamin rezeki hamba-hamba-Nya termasuk makluk hidup lainnya yang berada di daratan maupun di lautan. Seperti binatang melata dan juga burung yang terbang sudah dijamin rezekinya masing-masing.
Masih banyak yang kita dengar dan baca kisah-kisah orang yang berkalut dengan ujian dan cobaan, namun ia tetap sabar dan tabah serta tidak putus asa menghadapi dan menjalaninya dengan iman dan takwa berakhir dengan bahagia. Kebahagiaan yang menghibur dirinya bila tidak didapatkan di dunia, tetap yakin dibalas di akhirat kelak. Allahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)