Home > Risalah

Zakat Fitrah, Wujud Peduli kepada Fakir Miskin

Cara membersihkan diri dari dosa dan kesia-siaan dan juga membersamai kegembiraan kepada fakir miskin saat hari Idul Fitri.
Zakat fitrah. (Foto: Dok. Republika.co.id)
Zakat fitrah. (Foto: Dok. Republika.co.id)

SumatraLink.id – Setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh, umat Muslim secara pribadi diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah. Zakat fitrah ini bertujuan agar kaum fakir miskin dapat merasakan hal sama pada hari raya (kemenangan) Idul Fitri, dengan tidak meminta-minta apalagi sampai antrean panjang.

Setiap Muslim wajib menjalankan perintah ketiga rukun Islam yakni membayar zakat. Bahkan zakat secara umum baik zakat mal (harta) atau zakat fitrah fitri) banyak diungkap di dalam Al-Quran setelah seseorang menjalankan ibadah shalat.

Allah Subhanahuwata’ala (SWT) berfirman, “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’,” (QS. Al-Baqarah: 43).

Perbedaan pembayaran zakat maal dan zakat fitrah, terletak pada waktu dan lamanya. Kalau zakat maal setelah masuk nishob satu tahun, sedangkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan hingga menjelang masuk waktu Shalat Idul Fitri.

Bagi siapa saja seorang Muslim yang telah berpuasa pada Ramadhan sebulan penuh atau tidak, mendapat kewajiban membayar zakat fitrah. Hikmah mengeluarkan zakat fitrah ini sangat mulia, agar sesama umat Nabi Muhammad Sholallahua’alaihi wassalam (SAW) dapat bergembira pada Idul Fitri.

Sedangkan bagi yang berpuasa wajib mengeluarkan zakat fitrah, untuk mensucikan atau pembersihan segala bentuk perbuatan dosa dalam diri selama menjalani puasa.

Dari Ibnu Abbas Rodhiyallahuanhu (ra), dia berkata, “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang telah menjalankan puasa dari perbuatan dosa dan kesia-siaan, memberi makan untuk orang miskin.]

Baca juga: Sudah Pernahkan Khatam Al-Quran?

“Barang siapa menunaikannya sebelum shalat id, maka ia adalah zakat yang diterima (sah), dan barang siapa yang melaksanakannya setelah shalat id, maka ia merupakan sedekah biasa,” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah).

“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha’ kurma, atau satu sha’ gandum, atas hamba dan orang yang merdeka, lelaki dan perempuan, anak kecil dan dewasa dari setiap kaum muslimin, dan beliau juga memerintahkan agar ia dilaksanakan sebelum orang-orang pergi untuk menunaikan shalat (id),” (HR. Bukhari, Muslim).

× Image