Harga Beras Medium dan Premium di Lampung Masih Tinggi
SumatraLink.id, Lampung -- Pascapemilu, harga beras kualitas medium dan premium di pasar tradisional Kota Bandar Lampung masih tinggi, Jumat (16/2/204). Beras kualitas medium capai Rp 14.500 per kg, sedangkan beras kualitas premium mencapai Rp 16.500 per kg. Pedagang menyatakan kenaikan harga beras sudah terjadi sebelum pemilu, Rabu (14/2/2024).
Menurut Indra, penjual beras di Pasar Tani Kemiling, harga beras khususnya kualitas medium dan premium sudah terjadi kenaikan sepekan sebelum pemilu berlangsung. Kenaikan sudah terjadi di tingkat penggilingan sehingga agen beras terpaksa menaikan harga beras kepada pengecer. "Kalau agen beras sudah naik, kami juga selaku pengecer ikut menaikkan," kata Indra.
Dia mengatakan, harga beras naik dipengaruhi dengan naiknya harga gabah di tingkat petani. Saat ini, ujar dia, tingkat penggilingan masih kesulitan mencari gabah, sehingga gabah yang tersedia sangat menipis stoknya, membuat harga jual beras naik.
Dina, ibu rumah tangga di Bandar Lampung mengatakan, kenaikan harga beras medium saat ini sangat tinggi membuat konsumen kesulitan untuk membeli beras dalam jumlah banyak. "Biasanya kami membeli dua karung beras kemasan 10 kilogram," kata Dina.
Ia membeli beras kemasan 10 kg dua karung untuk sebulan, namun karena harganya tinggi teraksa membeli satu karung. Sebelum kenaikan harga, kata dia, harga beras medium kemasan Rp 12.500 per kg atau Rp 125.000 per karung 10 kg. Sekarang harga beras medium ini sudah Rp 145.500 per karung 10 kg.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meninjau langsung harga beras di Pasar Panjang, Bandar Lampung, Jumat (16/2/2024). Saat berdialog dengan pembeli, Arinal mengatakan ia diminta untuk menurunkan harga beras yang sekarang sudah mencapai Rp 15.500 per kg.
Menanggapi keluhan warga, Gubernur Arinal mengatakan akan mengkoordinasikan dengan pihak terkait untuk menurunkan harga beras, dan berharap masyarakat dapat sabar dengan kondisi sekarang. Menurut dia, saat meninjau pasar tradisional untuk melihat kemungkinan adanya kelangkaan beras di pasar.
"Lampung ini sebagai lumbung pangan dan penghasil beras. Kita juga mencukupi kebutuhan provinsi lain seperti DKI Jakarta," kata Arinal saat kunjungan ke Pasar Panjang.
Dalam waktu dekat, ia akan mengkoordinasikan temuan di lapangan dengan pihak terkait agar harga beras dapat normal kembali, dan memastikan tidak ada monopoli dalam peredaran beras di pasar, sehingga dapat menimbulkan kelangkaan beras.
"Ini saya sikapi, kenapa dan ada apa kok (Lampung) lumbung pangan tapi langka beras," kata Arinal.
Mengenai tipisnya stok gabah, Arinal mengatakan tetap para peraturan gabah petani di sentra produksi gabah di Lampung tidak boleh dijual ke luar Lampung. "Gabah tidak boleh (dijual) keluar," kata Arinal. (Emye)..
Editor: Mursalin Yasland