Tamsil Kehidupan, Harta dan Anak Hiasan Dunia
Lalu, bencana besar menggayang isi kebunnya (yang pernah dibanggakannya itu), sehingga ia berhampa tangan karena biaya yang telah dikeluarkannya sia-sia belaka. Semua hasil buah anggurnya menjadi ambruk sekaligus dengan junjungannya (pemilik kebun tadi).
"Aduhai...! Kiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu...! sesalnya (tiada berguna).
Tiada teman sejawat yang dahulu dibanggakan dapat membelanya selain daripada Allah, tiada pula ia dapat membela dirinya sendiri.
Dalam keadaan (yang gawat semacam ini), satu-satunya andalan hanya dari Allah, andalan tunggal...! Dialah sebaik-baiknya pemberi ganjaran, sebaik-baiknya Pemberi balasan.
Dan tampilkanlah untuk mereka suatu perumpamaan, bahwa kehidupan dunia ini ibarat air hujan yang Kami turunkan dari langit. Segala tumbuh-tumuhan bumi menyerapnya, (sehingga ia bertunas dengan suburnya), kemudian jadi kering kerontang dihembus angin. Allah Maha Kuasa atas segala-galaya.
Harta kekayaan dan anak pinak itu adalah hiasan hidup di dunia, sedang karya bakti yang abadi itulah yang paling baik pahalanya dalam pandangan Allah, paling baik segi citanya. (Dinukil dari QS. Al Kahfi/Mursalin Yasland)