Banyak Masalah? Jangan Melupakan Doa
SumatraLink.id – Kehidupan ini bergerak, yang ujungnya pasti menemui kematian. Siapa yang tidak punya masalah dalam hidup ini? Hidup pasti menghadapi masalah. Betapa getir dan peliknya manusia menghadapi persoalan dan tantangan hidup, jangan pernah mengambil jalan pintas yang diharamkan.
Jalan pintas yang dianggap dapat menghilangkan nasib buruk, malah justru terpuruk. Maka itu, sepanjang hidup manusia, ujian dan musibah akan datang. Hanya saja kadar dan kapasitasnya yang berbeda masing-masing orang. Ada yang diberikan musibah berupa harta (kekayaan atau kekurangan), anak, dan fitnah lainnya.
Makin tinggi jabatan, popularitas, strata sosial lainnya, makin kencang pula masalah yang dihadapi. Ibarat pohon yang tinggi, terpaan angin semakin kuat. Banyak yang sukses menghadapi terpaan hidup, tapi tidak sedikit pula banyak yang gagal, dan berujung putus asa. Mereka mencari jalan pintas, sehingga racun menjadi sirup, dan tali menjadi tempat bergantung. Na'udzubillahi mindzalik.
Kuncinya, hadapi masalah dengan sabar. Kesabaran membuat hati dan pikiran menjadi normal kembali. Solusi akan menghampiri kita, tatkala akal dan pikiran kita terbebas dari kebuntuan. Bukankah, dibalik kesulitan ada kemudahan.
Faainna ma'al usyri yusroo, inna ma'alusyri yusroo, "Maka, sesungguhnya bersama kesulitan (al-usr), ada kemudahan (yusran). (Ayat ini diulang lagi) Sesungguhnya, bersama kesulitan ada kemudahan," (QS. Al-Insyirah (94) : 5-6).
Kebalikannya, menghadapi masalah dengan jalan pintas, membuat akal dan pikiran kita menjadi buntu, dan kalang kabut. Saat itu, syaitan masuk membujuk rayu dengan tipu dayanya. Terperosoklah diri kita ke dalam jurang kenistaan, yang dibenci Allah SWT.
Allah SWT tak memberikan beban hidup kepada seseorang, tanpa orang tersebut sanggup menjalaninya. Dia Maha Tahu kemampuan hambanya saat diberikan cobaan, ujian, dan musibah. Tinggal lagi kemampuan kita, apakah dapat mengolah masalah atau ujian hidup sesuai dengan perintah-Nya atau tidak.
Baca juga: Doa Fudhail bin Iyadh untuk Pemimpin
Terkadang pada titik kulminasi, kita dihadapkan pada keniscayaan. Seakan masalah tak kunjung selesai. Tidak ada solusi lagi. Tidak ada jalan lagi. Seakan semuanya tertutup di depan mata kita. Namun, kita lupa: di atas langit, masih ada langit.