Cara Allah Mengabulkan Doa-doa Kita
SumatraLink.id -- Tidak semua keinginan kita sejalan dengan kehendak Allah SWT. Ada orang yang dimudahkan segala urusannya, dan ada juga yang harus ditempuh berlika liku dahulu baru meraih keinginannya, atau juga ada sebagian orang yang meraih keinginannya secara tiba-tiba.
Seperti kisah Siti Hajar yang ditinggal suaminya Nabi Ibrahim AS di padang pasir yang tandus bersama anak satu-satunya Ismail AS. Ibu tersebut berlari dan mendaki antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sambil berdoa memohon kepada Allah SWT sampai tujuh putaran , hanya untuk mendapatkan air untuk anaknya tercinta. Kisah ini dikenang umat saat melakukan sa'i (lari-lari kecil) saat ibadah haji dan umroh.
Siti Hajar tidak berputus asa, doa dan ikhtiar telah dipanjatkan. Namun, rezeki airnya ternyata tidak jauh berada di bawah kaki Ismail AS anaknya, yang sekarang hasilnya air Zam Zam dapat dinikmati umat Muslim seluruh dunia. Padahal, ia telah berusaha berlari antardua bukit sekitar 3,5 kilometer kali tujuh putaran, untuk menemukan air di padang tandus yang panas tersebut.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila dia memohon kepada-Ku," (QS. Al-Baqoroh:186).
Baca juga: Banyak Masalah? Jangan Melupakan Doa
Seperti kisah nyata yang dikutip dari ulama, seorang dokter senior bergelar profesor di perguruan tinggi negara timur tengah. Suatu saat ia akan mengisi seminar di perguruan tinggi provinsi lain. Setelah menyiapkan makalah dan merencanakan penerbangan menuju negara tersebut, tiba-tiba pesawat yang akan membawanya delay, dan pada akhirnya batal terbang.
Sang dokter ahli tersebut tak mau mengecewakan peserta dan panitia yang telah mengundangnya untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Ia terpaksa membawa mobilnya lewat jalan darat menuju tempat seminar tersebut. Namun, lagi-lagi di tengah perjalanan mobilnya tiba-tiba mogok total, tak dapat melanjutkan perjalan. Hari sudah malam, ia terpaksa harus menginap semalam untuk melanjutkan perjalanan besoknya.
Tidak ada tempat menginap, sang dokter harus mendatangi rumah persis tempat mobilnya mogok. Setelah Assalamu'alaykum ia diterima sang tuan rumah. Seorang ibu menerimanya dengan lapang dada sang tamu untuk menginap di rumahnya. Sang dokter terbangun, tengah malam, mendengar seorang ibu menangis terngiang-ngiang berdoa di sebuah kamar. Ia melihat ibu tersebut berada di kamar bersama anaknya yang sedang sakit parah.