Home > Kisah

Sosok Penguasa yang Minta Doa Seorang Hamba Sahaya

Umar malah mencari orang biasa tidak terkenal, bahkan terkesan hilang dari perkiraan warga sekitarnya.
Suasana di sekitar Kakbah di Masjidil Haram, Makkah. (Foto: Mursalin Yasland)
Suasana di sekitar Kakbah di Masjidil Haram, Makkah. (Foto: Mursalin Yasland)

SumatraLink.id -- Sangat jarang bila ada seorang pemimpin, penguasa, atau orang tersohor di dunia ini yang meminta sesuatu dari seorang hamba yang tidak dikenal. Dari strata sosial saja sudah berbeda dengan rakyat yang dipimpinnya. Tapi tidak dengan khalifah Umar bin Khatab rodhyallahuanhu (ra), seorang pemimpin yang dijamin masuk surga.

Lalau tiba-tiba, Umar bin Khotob ra mencari Uwais al-Qorni, seorang hamba dan rakyat yang sama sekali tidak dikenal penduduk bumi. Umar menunggu orang yang bernama Uwais al-Qorni di seputaran Makkah setiap musim haji tiba. Ia tidak putus asa, dan tetap berharap segera bertemu dengan Uwais al-Qorni.

Mengapa Umar rela menungguinya? Siapa Uwais al-Qorni? Rasul sholallahu ‘alaihi wassalam (SAW) mengabarkan, ada seorang pemuda yang berbakti kepada ibunya, ia dikenal penduduk langit, tapi tidak dikenal penduduk dunia. Doanya mustajab dan makbul. Dia adalah Uwais al-Qorni. Nabi memerintahkan sahabatnya Abubakar ra dan Umar ra untuk menemui Uwais al-Qorni, memintakan doanya.

Siapa yang tidak kenal Abubakar dan Umar? Kedua sahabat Nabi SAW ini memilki keutamaan yang tiada bandingnya. Umar apalagi. Saking tegasnya tindakan beliau, setan atau jin saja takut kepadanya. Ia pun ditakuti kaumnya dan lawannya kala itu. Sahabat Umar ini memang perisai bagi perjuangan dakwah Rasul SAW.

Uwais adalah warga biasa-biasa saja. Ia tidak terkenal, apalagi misalnya memegang jabatan di pemerintahan atau seorang mudir di pondok pesantren. Bahkan penduduk di lingkungan sekitarnya saja tak menganggapnya. Ada dan tidak adanya Uwais tak berarti bagi penduduk kampungnya.

Uwais tak luput berbakti kepada ibunya yang masih hidup dan tidak sanggup lagi berjalan. Penyakit yang ada ditubuhnya, tak menghalanginya untuk berbakti kepada ibu kandungnya. Ia terus berdoa, dan terus berdoa kepada Allah, agar penyakitnya hilang. Allah mengabulkan doanya yang telah berbilang tahun. Hanya tersisa lingkaran kecil seperti koin penyakit kulit di tubuh Uwais, untuk pengingat penyakitnya.

Baca juga: Cara Allah Mengabulkan Doa-doa Kita

Kalaulah Rasul SAW menyatakan temuilah Uwais al-Qorni, mintakan doa kepadanya, maka Abubakar apalagi Umar tak menyia-nyiakan perintah itu. Berarti hal tersebut sangat teristimewah bagi makhluk Allah yang namanya Uwais al-Qorni. Padahal, Nabi belum bertemu dengannya. Begitu juga Uwais tidak kesampaian ingin bertemu dengan Nabinya, lantaran jauhnya jarak Yaman – Makkah (sekira 590 km).

× Image