Sebab Puasa Ramadhan Masuk Surga Lebih Dulu dari Mujahid
SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) -- Manusia makhluk sempurna yang diciptakan Allah SWT di muka bumi. Perbedaaan fisik, warna kulit, bahasa, dan budaya seseorang, bukanlah hal prinsip. Bagi orang beriman, yang membedakan dihadapan Allah hanya ketakwaan.
Kehidupan manusia berproses, dari tidak tahu menjadi tahu, dari terpuruk menjadi sukses, bahkan dari tidak beriman menjadi beriman. Justru yang tidak diinginkan sebaliknya. Semua yang dilakukan manusia itu terlebih orang beriman tersebut diketahui pada ujungnya saat menjelang ajal.
Ujung kehidupan yang husnul khotimah (kematian yang baik) yang dicita-citakan, bukan su’ul khotimah (kematian yang buruk). Banyak kisah akhir kehidupan seseorang tidak disangka-sangka sebelumnya tidak sedang baik-baik saja berujung dengan husnul khotimah.
Dalam buku Kisah Karomah Para Wali Allah karya Abu Fida’ Abdurraqib bin Ali bin Hsa Al-Ibi (2006), Imam Ahmad mengatakan, ia mendapatkan riwayat dari Waki', dari Thalhah bin Yahya, dari Ibrahim bin Muhamnad bin Thalhah, dari Abdullah bin Syaddad, ada tiga orang dari Bani Adzrah datang menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wassallam (SAW) untuk menyatakan masuk Islam.
Nabi SAW bertanya, "Siapa yang akan menanggung kain kafan mereka?"
"Saya," jawab Thalhah singkat.
Thalhah mengatakan itu, karena tiga orang lelaki tersebut memang sedang tinggal di rumahnya. Ia yang bertanggung jawab atas kehidupan mereka.
Baca juga: Jadikan Bulan Ramadhan Tahun Ini yang Terakhir
Ketika Nabi SAW mengırım satu pasukan untuk berperang, salah seorang dari mereka (tiga lelaki tersebut) ikut berangkat berjihad. Ketika perang, seorang lelaki yang ikut gugur sebagai syahid.
Kemudian selang beberapa waktu, Nabi SAW mengirimkan lagi satu pasukan untuk berperang lagi, seorang dari mereka (tinggal dua orang), ikut berangkat berjihad. Tapi, lelaki kedua ini juga meninggal dunia sebagai syahid.
Baca juga: Alquran, Manual Book Selama Menuju Kampung Akhirat
Beberapa waktu lama dari dua orang yang meninggal dunia tersebut, tidak disebutkan lama waktunya, seorang lagi juga meninggal dunia di atas kasurnya (tidak ikut berperang atau berjihad atau tidak syahid).