Berbuka dan Sahur dengan Kurma, Tahukah Keistimewaan Kurma dan Pohonnya?
SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Dalam berpuasa, kesehatan lebih utama dari segalanya. Dengan tubuh yang sehat kita akan menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadhan dari awal sampai akhir dengan lancar dan tuntas. Namun, makanan apa yang membuat tubuh sehat? Salah satunya kurma.
Buah kurma ini termaktub dalam Alquran dan hadist. “Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka, makan, minum, dan bersenang hatilah kamu....” (QS. Maryam: 25-26)
Dalam tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Abbas berkata, pangkal pohon itu kering. Sedangkan Mujahid mengatakan, pohon itu adalah pohon kurma ajwa. Pohon itu akan menggugurkan buah kurma, Amr bin Maimun berkata, tidak ada suatu yang lebih baik bagi orang yang nifas kecuali kurma kering dan basah.
Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wassalam (SAW) bersabda, “Sebaik-baik makanan sahur adalah kurma kering (Tamr),” (HR Ibnu Hibban).
Buah kurma banyak jenis dan macamnya. Ada jenis kurma kering (Tamr) dan ada kurma basah (Ruthab). Sedangkan macamnya sangat banyak yang dijual di pasar Makkah dan Madinah, atau negara Timur Tengah, termasuk di Indonesia. Mulai dari kurma ajwa (kurma Nabi SAW), kurma muda, barhi, sukkari, khallas, dan lain sebagainya.
Bila sedang ibadah haji atau umroh, para jamaah tidak melewatkan ketinggalan berkunjung ke Kebun Kurma di Madinah. Nah, di tempat itu, tersedia beragam jenis dan macam kurma. Tentunya dengan harga yang bervariasi. Kurma yang tersedia pun boleh dikata masih segar dan terus berganti, karena selalu diborong jamaah.
Di Kebun Kurma ini juga, jamaah dapat melihat langsung pohon kurma yang sedang berbuah, terutama kurma muda yang dijaga dan dibaluti dengan jaring agar aman dari serangga. Kurma muda ini banyak peminatnya karena dinilai berkhasiat untuk pasangan suami istri. Kurma muda ini lebih mahal dari kurma lainnya kecuali kurma ajwa.
Baca juga: Sebab Puasa Ramadhan Masuk Surga Lebih Dulu dari Mujahid
Saat puasa diawali dengan waktu sahur. Ketika sahur, dari Yusuf bin Abdullah bin Salam Rodhiyaallahuanhu (RA) berkata, “Aku melihat Nabi Muhammad SW mengambil sepotong roti gandum, lalu meletakkan sebutir kurma kering di dalamnya. Lantas berliau bersabda, “ini adalah lauk dari yang itu itu’,” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).