Kerak Neraka Sedalam Batu yang Jatuh Selama 70 Tahun
SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Malam itu, warga Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyoadi, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, kaget dengan suara keras di kampungnya, pada Kamis (28/1/2021). Ditemukan bongkahan ‘batu asing’ di belakang rumah warga yang diduga asal suara dentuman tersebut.
Bongkahan batu hitam tak beraturan bentuknya itu akhirnya menjadi buah bibir warga di Lampung, hari Jumat itu. Kejadian ini diselidiki para ahli dari Institut Teknologi Sumatera (Itera). Batu asing itu ternyata batu meteor yang sampai ke bumi atau disebut meteorit.
Peneliti Itera menyebut batu meteorit itu memiliki kandungan
logam (stony-iron), serta memiliki sisi hitam di batuan akibat dari gesekan meteor dengan atmosfer. Saat ditemukan warga, batu itu masih hangat, dampak gesekan atmosfer yang terjadi pembakaran. (Republika.co.id, Jumat 29/1/2021).
“Kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit, begitu pula segala apa yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya dan terpuji.
“Apakah tidak kamu lihat (pula), bahwasannya Allah telah menundukkan segala apa yang ada di bumi ini bagimu, begitu pula kapal dapat melintasi lautan dengan perintah-Nya (untuk kepentinganmu juga).
“Lagi pula Dialah yang menahan (benda-benda angkasa) untuk tidak jatuh ke bumi, kecuali dengan izin-Nya. Sesunggunya Allah Maha Pengasih dan Penyayang terhadap manusia,” (QS. Surat Al Hajj: 64-65).
Kemudian, pada surah dan ayat lainnya, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan di atasmu Tujuh Petala Langit, dan Kami tidak lengah terhadap urusan ciptaan Kami itu,” (QS. Surah Al Mu’minun: 17).
Tujuh Petala Langit maksudnya beberapa buah bintang Bima Sakti (gugusan ribuan bintang yang beredar di sekeliling matahari), yang tampak dengan mantap sekali dari bumi, ialah Mercury, Venus, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Benda-benda di angkasa menjadi tanda-tanda kekuasaan-Nya. Allah memang tidak pernah tidur, dan tidak pernah mengantuk, apalagi lalai. Benda-benda langit berputar menurut garis edarnya, tanpa bertabrakan satu sama lain.
Baca juga: Belajar Sedekah dari Perang Tabuk
Allah menahan benda-benda angkasa tersebut tidak jatuh ke bumi, kecuali dengan izin-Nya. Barangkali (wallahu’alam) batu yang jatuh di rumah warga tersebut, salah satu dari benda angkasa yang mendapat izin-Nya.
Bukankah, rontoknya sehelai daun dari dahannya juga atas izin-Nya. Berapa banyak daun-daun yang berguguran baik layu maupun masih segar, terhampar di bumi, juga atas izin-Nya. Manusia tidak dapat memikirkannya secara logika semata.