Panen Duku di Sumsel, Harganya Tak Semanis Buahnya
Berdasarkan pemantauan di pasar tradisional Kota Palembang, harga duku memang tidak mahal saat buah duku tersebut membanjiri pasaran. Pedagang eceran buah duku menjual kepada pembeli paling mahal Rp 16.000 per 2 kg, atau Rp 7.500 per kg, paling murah Rp 5.000 per kg.
Harga tersebut akan cepat berubah ketika buah duku masih banyak stok melimpah pada keesokanharinya. Saat keluar dari karung ukuran 10 kg, harga duku masih tinggi, namun setelah petang berubah harga menjadi separuhnya.
“Kalau besok diperkirakan banyak buah duku yang mulai hitam dan busuk, terpaksa dipilah dan harga disesuaikan lebih murah lagi,” kata Hasan, penjual duku di Palembang.
Hal sama dirasakan petani buah duku di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel. Duku komering yang terkenal manis tersebut, saat panen tahun ini hanya bisa gigit jari. Harga jualnya anjlok dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat panen.
Pemilik kebun duku mengeluh dengan anjloknya harga duku di pasaran saat panen duku tiba menjelang lebaran Idul Fitri 1445 H. Harga duku anjlok, di pasar dijual hanya Rp 5.000 per kg.
“Duku kami petani ini tidak ada harganya, anjlok betul. Kami minta pemerintah memerhatikan nasib petani duku,” kata Rusli, petani setempat.
Menurut dia, untuk menanam pohon duku ini memerlukan waktu tahunan. Sedangkan saat panen duku tidak setiap tahun, mengikuti musim. Tetapi, saat panen duku seperti sekarang, justru harga duku anjlok drastis.
Dengan harga murah ini, petani kehilangan kesempatan untuk meraih untung dari panen kebun dukunya. Nasib petani masih harus berjuang di tahun-tahun mendatang, karena manisnya buah duku belum semanis harga jualnya. (Mursalin Yasland)