Home > Kabar

Konflik Keluarga dalam Yayasan, Perkuliahan Universitas Malahayati Terganggu

Kedua kubu bapak, istri, dan anak-anaknya saling mengklaim memiliki hak dalam yayasan pengelolaan Universitas Malahayati.
Kampus Universitas Malahayati Lampung. (Foto: ayokuliah.id)
Kampus Universitas Malahayati Lampung. (Foto: ayokuliah.id)

SumatraLink.id (Lampung) -- Konflik keluarga dalam kepengurusan Yayasan Alih Teknologi (Altek) Bandar Lampung yang terus terjadi, berdampak langsung proses perkuliahan di Universitas Malahayati (Unmal), Lampung. Kubu Rusli Bintang (bapak kandung) dan M Kadafi (anak kandung) saling mengklaim kepengurusan Yayasan Altek Bandar Lampung.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unmal, Kamal mengatakan, konflik keluarga dalam kepengurusan Yayasan Altek Bandar Lampung yang tidak henti dalam mengelola kampus Unmal membuat mahasiswa menjadi resah. Seharusnya, kata dia, konflik keluarga tidak menimbulkan keresahan para perkuliahan mahasiswa Unmal secara umum.

Konflik dalam keluarga di tubuh Yayasa Altek Bandar Lampung yang membawahi Unmal, setidaknya telah meresahkan sivitas akademika Unmal. Beberapak kali kampus Unmal kedatangan sejumlah massa dari salah satu kubu keluarga. Hal ini secara langsung berpengaruh pada aktivitas perkuliahan dan juga aktivitas Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin di dalam area kampus.

"Mahasiswa sudah tidak nyaman lagi kuliah. Padahal, kampus sarana aman bagi mahasiswa tempat aman dan netral. Tidak terpengaruh dengan konflik keluarga," kata Kamal, Selasa (8/4/2025).

Menurut dia, konflik keluarga di tubuh Yayasan Altek Bandar Lampung, tidak menyerempet dengan aktivitas perkuliahan mahasiswa dan dosen Unmal. Selama ini, terjadi kekhawatiran ke depan adanya intimidasi terhadap mahasiswa dan dosen untuk mematahui salah satu kubu dalam yayasan tersebut.

"Konflik berkepanjangan ini akan berpengaruh pada iklim demokrasi dalam kampus, yang notabene bebas dari kepentingan siapa pun, termasuk yayasan," kata Kamal.

BEM Unmal meminta Polresta Bandar Lampung untuk mengantisipasi adanya intimidasi kepada dosen atau mahasiswa dalam konflik internal yayasan. BEM juga berharap konflik tidak menyasar pada perkuliahan mahasiswa Unmal yang selama ini kondusif.

Aparat Polresta Bandar Lampung masih berjaga di kampus Unmal, pasca-aksi massa kubu ibu kandung M Kadafi di kampus Unmal pada Senin (7/4/2025) malam, saat pengukuhan rektor Unmal baru Muhammad Farich di Hotel Radisson, Bandar Lampung, Senin petang. Pada malamnya, akan dilakuikan deklarasi di kampus Unmal.

Konflik keluarga dalam tubuh Yayasan Altek Bandar Lampung tersebut antara M Rusli Bintang (suami) dengan (istri sahnya) Rosnati Syech dan anak-anaknya termasuk M Kadafi (rektor Unmal sebelumnya) yang juga anggota DPR-RI. Setelah pengukuhan rektor baru versi M Rusli Bintang, pada malanya menggelar deklarasi di dalam kampus Unmal.

Namun, rombongan Rosnati Syech datang bersama anak-anaknya dan kuasa hukumnya di kampus Unmal. Kedatangan kubu Rosnati ini menolak pengukuhan dan deklarasi rektor Unmal baru. Kedua kubu tersebut sama-sama mengklaim memiliki hak dalam yayasan.

Jefri, kuasa hukum Rosnati Syech mengatakan, antara kliennya dan Rusli Bintang memiliki hak yang sama dalam Yayasan Altek Bandar Lampung. Hal ini sudah ada historisnya.

Selain itu, pihaknya memberikan ruang untuk bertemu dan berdialog dengan kubu M Rusli Bintang terkait yayasan. “Namun, hingga malam tadi Rusli Bintang tidak kunjung datang,” kata Jefri.

Konflik keluarga dalam yayasan tersebut, tak saja menunjuk rektor baru, akan tetapi penguasaan aset yayasan termasuk pengelolaan perguruan tinggi dan rumah sakit yang berada di kawasan yang sama. (Emye)

Editor: Mursalin Yasland

× Image