Home > Kabar

Harga Bawang Merah di Lampung Melambung Capai Rp 78.000 Per Kg

Kepada pemerintah daerah dan pusat segera menstabilkan harga bawang sebagai kebutuhan rakyat langsung, jangan menunggu orang bergejolak baru mau turun ke pasar.
Pedagang menimbang bawang merah di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Foto: Republika.co.id/Putra M Akbar)
Pedagang menimbang bawang merah di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Foto: Republika.co.id/Putra M Akbar)

SumatraLink.id, Lampung – Giliran harga bawang merah kembali melambung tinggi mencapai Rp 78.000 per kg. Padahal, harga normal bawang merah kebutuhan dapur rumah tangga kisaran Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per kg. Tingginya harga bawang ini diklaim stok berkurang karena petani gagal panen.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pedagang di Pasar Pasir Gintung, Senin (65/2024), harga bawang merah bergerak naik pascahari raya Idul Fitri 1445 lalu. Kenaikan harga terus terjadi menjelang akhir bulan Syawal 1445, dibarengi dengan tingginya permintaan bawang merah untuk acara hajatan pernikahan dan syukuran keberangkatan haji.

“Harga bawang merah sudah naik habis lebaran lalu. Sekarang sudah Rp 78.000 per kg, sebelumnya Rp 75.000 per kg. Kemungkinan harga bawang sampai Rp 80.000 per kg,” kata Makmun, pedagang sayur di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, Senin (6/5/2024).

Menurut dia, kenaikan harga bawang merah dipicu oleh berkurangnya pasokan bawang dari sentra bawang di Pulau Jawa. Kondisi ini dikarenakan banyak petani bawang yang gagal panen karena terendam banjir. Selain itu, ujar dia, permintaaan bawang merah selepas lebaran meningkat karena mulai banyak orang hajatan.

Ia mengatakan, sebagai pedagang pengecer harga bawang merah ditentukan oleh agen. Ketika pengecer mengambil bawang merah dari agen harga sudah naik, tentu pengecer menjual kepada konsumen terpaksa menaikkan harga jual. Kenaikan harga bawang merah, sudah naik dari agen atau distributornya.

Sebagian besar para ibu rumah tangga di Kota Bandar Lampung mulai resah dengan meroketnya harga bawang merah untuk kebutuhan bumbu dapur harian. Menurut Ibu Budi, warga Sumber Rejo, Kemiling, Bandar Lampung, setiap hari harus membeli bawang dengan harga mahal untuk menu harian keluarga.

“Sekarang bawang uang Rp 50.000 ribu belanja ke pasar, separuhnya habis hanya untuk beli bawang merah saja. Itu pun belinya eceran, bukan banyak,” kata Ibu Budi, ibu tiga anak, istri pensiunan.

Menurut dia, ketika harga bahan pokok rumah tangga sudah naik tentu akan berpengaruh pada pengeluaran keluarga setiap hari, sedangkan pendapatan tidak naik-naik. Kepada pemerintah daerah dan pusat, ia berharap dapat menstabilkan harga bahan pokok memang untuk kebutuhan rakyat, jangan menunggu orang sudah resah dan gejolak baru turun ke pasar.

Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung Wilson Faisol mengklaim, kenaikan harga bawang merah merata di seluruh Indonesia, karena stok dari sentra produksinya terbatas akibat petani gagal panen karena banjir. Meski demikian, belum ada aksi dari pemerintah daerah untuk menormalkan harga kebutuhan dapur rumah tangga tersebut di pasar. (Emye)

Editor: Mursalin Yasland

× Image