Home > Kabar

Harga Minyakita di Lampung Naik Jadi Rp 17.000 per Liter

Masyarakat berharap pemerintah turun ke pasar dan mengawasi distributor Minyakita agar harga kembali normal sesuai HET.
Minyak goreng kemasan subsidi pemerintah merek
Minyak goreng kemasan subsidi pemerintah merek "Minyakita". (Foto: Dok. Kemendag)

SumatraLink.id, Lampung – Di saat HUT ke-79 RI, harga eceran minyak goreng kemasan merek “Minyakita” di pasar tradisional Kota Bandar Lampung naik Rp 3.000 menjadi Rp 17.000 per liter. Padahal, minyak goreng subsidi pemerintah ini dipatok harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.

Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Tamin, Bandar Lampung, Senin (19/8/2024), harga minyak goreng khususnya Minyakita sudah tidak ada lagi yang menjual Rp 14.000 sesuai HET. Para pedagang rata-rata menjual di ata HET paling mahal Rp 17.000 per liter.

Sedangkan stok Minyakita di toko dan warung justru masih tersedia, dan konsumen tidak kesulitan mendapatkannya. Biasanya, harga tinggi bila stok Minyakita mulai sulit diperoleh di toko atau warung.

“Sudah tidak ada lagi ‘Minyakita’ Rp 14.000, sekarang di pasar atau toko sudah Rp 17.000 per liter,” kata Dhira (23 tahun), konsumen Minyakita di Bandar Lampung, Senin (19/8/2024).

Menurut dia, kehadiran Minyakita seharusnya dapat membantu rakyat kecil untuk memenuhi kebutuhan dapur yang sekarang sudah naik tinggi. Tapi, ujar dia, peredaran Minyakita sudah tidak ada lagi pengawasan pemerintah, sehingga pedagang secara sepihak menaikkan harga eceran.

“Padahal sudah ada tertera HET Rp 14.000 per liter, tapi masih dijual Rp 17.000 apa ini tidak menyalahi aturan,” tutur mahasiswi perguruan tinggi negeri di Bandar Lampung.

Kenaikan harga minyak goreng subsidi Minyakita ini sudah terjadi sepanjang Agustus 2024. Kenaikan pertama terjadi pada harga eceran Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per liter. Mendekati HUT ke-79 RI harga Minyakita naik lagi menjadi Rp 17.000 per liter.

“Kami terpaksa jual ‘Minyakita’ Rp 17.000 per liter, karena harga beli dari agen sudah naik Rp 15.000 per liter,” ujar Ridwan, pedagang kebutuhan dapur di Pasar Induk Tamin.

Dia mengatakan, harga Minyakita dengan HET tertera Rp 14.000 sudah jarang didapati di toko atau warung. “Rata-rata yang jual ‘Minyakita’ di atas HET karena modalnya sudah lebih dari harga beli,” kata dia.

Masyarakat berharap HET Minyakita segera kembali ke harga normal Rp 14.000 per liter atau naik Rp 1.000 jadi Rp 15.000. Soalnya, saat ini kebutuhan masyarakat sedang meningkat apalagi memasuki tahun ajaran baru sekolah dan kuliah.

Konsumen berharap pemerintah lakukan pengawasan lagi di pasar dan distributor ‘Minyakita’ biar kembali lagi harga semula sesuai tercantum di HET Rp 14.000. “Kalau harga Rp 15.000 per liter masih wajar tapi kalau sudah Rp 17.000 sudah keterlaluan,” kata Ali, warga Kemiling, Bandar Lampung. (Emye)

Editor: Mursalin Yasland

× Image