Home > Kabar

Gajah Way Kambas Mati, Penyakit Ancam Populasi Satwa Lainnya

Dalam 25 tahun terakhir, populasi gajah sumatra kehilangan 70 persen.
Gajah sumatra dan anaknya di Taman Nasional Way Kambas. (Foto: Republika.co.id/Mursalin Yasland)
Gajah sumatra dan anaknya di Taman Nasional Way Kambas. (Foto: Republika.co.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id, Lampung – Satu individu gajah betina liar ditemukan tergelatak mati di wilayah hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Ahad (6/10/2024). Kematian gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) ini diduga karena sakit.

Tim Medis Balai TNWK masih melakukan nekropsi (tindakan bedah) terhadap bangkai gajah yang tergeletak di wilayah Seksi II, Resort Toto Projo, areal TNWK. Gajah betina ini diperkirakan berusia muda sekitar 30 tahun. Pada tubuh gajah, tidak ditemukan adanya luka dan tanda-tanda bekas perburuan liar.

“Saat ditemukan tidak ada luka. Tim medis masih melakukan nekropsi, masih menunggu hasil laboratorium,” kata Kepala Humas Balai TNWK Lampung Sukatmoko dalam keterangan persnya yang diperoleh SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK), Rabu (9/10/2024).

Petugas menemukan bangkai gajah saat melakukan patroli hutan kawasan TNWK. Petugas menghubungi tim medis untuk melakukan pemeriksaan bangkai gajah di lokasi. Tim medis melakukan pengambilan sampel bangkai gajah untuk dilakukan nekropsi untuk diperiksa di laboratorium.

Sampel yang diambil tim medis diantaranya jantung, limpa, dan hati. Tim akan membawa sampel bagian tubuh gajah tersebut di Laboratorium Veteriner Lampung. Hasil laboratorium diperkirakan akan tuntas setelah dua pekan.

Diperkirakan penyebab kematian gajah betina liar tersebut akibat terserang penyakit. Pasalnya, tidak ditemukan adanya luka atau tanda hasil perburuan liar. Termasuk bagian tubuh gajah lengkap. Namun, belum dapat dipastikan apakah penyakit tersebut menular atau tidak.

Bila hasil laboratorium tersebut diduga penyakit yang mengidap pada gajah tersebut menular, maka perlu dilakukan antisipasi agar tidak menyebar kepada gajah liar atau satwa lainnya. Namun, penanganan antisipasi penyebaran penyakit tersebut kepada gajah atau satwa liar lain sangat sulit dibandingkan dengan gajah jinak.

Sukatmoko berharap, penyakit yang diidap gajah liar yang ditemukan mati tersebut tidak menular, sehingga tidak mengancam populasi gajah atau satwa liar lainnya di hutan TNWK.

× Image