Home > Kabar

Kedua Cagub Lampung Belum Bisa Menjamin Jalan Mulus Jika Terpilih

Kedua paslon menyatakan kerusakan jalan di wilayah Lampung sudah terjadi sejak 20 tahun lalu.
Salah satu ruas jalan rusak di Lampung. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Salah satu ruas jalan rusak di Lampung. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id, Lampung – Kedua pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Lampung belum bisa memastikan jalan rusak di wilayah Lampung akan mulus pada kepemimpinan lima tahun ke depan jika terpilih. Untuk perbaikan jalan rusak, kedua paslon masih mengandalkan sepenuhnya pemerintah pusat.

Dalam acara perdana Debat Pilkada Lampung yang ditayangkan akun youtube @KPU Provinsi Lampung, Ahad (13/10/2024) malam, paslon nomor urut 1 Arinal Djunaidi – Sutono dan paslon 2 Rahmat Mirzani Djausal – Jihan Nurlela berpandangan sama terkait pertanyaan dari panelis soal kerusakan jalan yang sempat viral tahun lalu, yang sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo.

Paslon 1 Arinal Djunaidi mengatakan, kerusakan jalan di Provinsi Lampung bukan saja terjadi saat ini, akan tetapi sudah 20 tahun lalu. Tapi, kata dia, bagaimanapun infrastruktur jalan harus dilakukan perbaikan.

“Saya punya kedekatan dengan pemerintah (pusat), tapi masalahnya sudah berpluluh-puluh tahun (jalan rusak). Ke depan jalan negara, provinsi, kabupaten/kota mengapa harus dipisahkan,” kata Arinal, yang pernah menjabat gubernur Lampung periode 2019-2024.

Menurut dia, perbaikan jalan rusak yang sudah berpuluh-puluh tahun tersebut tetap harus dilakukan secara kolaboratif antara APBD Provinsi Lampung, APBD kabupaten/kota, dan juga APBN. Infrastruktur jalan ini penting, karena 70 persen warga di Lampung bermukim di desa atau kecamatan.

Ia mengatakan, infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tidak dapat dipisahkan. Infrastruktur ini tidak saja jalan dan pelabuhan, tetapi juga infrastruktur dalam pertanian untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan membangun ekonomi kerakyatan.

Sedangkan paslon 2 Mirza juga mengatakan kerusakan jalan sudah terjadi 20 tahun lalu, oleh karena itu sepanjang 1.700 km jalan di Lampung memang sangat sulit dalam perbaikan dengan kemandiran hanya mengandalkan APBD Lampung.

“Kita butuh pemerintah pusat dalam perbaikan jalan-jalan rusak di Lampung,” kata Mirza, yang juga pernah menjadi ketua Hipmi Lampung.

Mirza mengatakan, jika paslonnya terpilih maka perlu berkolaborasi aktif soal infrastrutkur jalan dengan konektivitas antardaerah baik itu jalan tol, kereta api, dan juga pelabuhan.

Paslon ini memprioritaskan dalam pembangunan dan perbaikan jalan rusak yang menggunakan dana APBD Provinsi Lampung untuk daerah-daerah yang padat dan juga mobilitas sosial dan ekonominya tinggi. “Untuk (jalan rusak daerah lain), kita libatkan pemerintah pusat,” ujar Mirza.

Ia mengakui, kerusakan jalan selama 20 tahun terakhir, berdampak pada peningkatan penghasilan atau pendapatan petani di daerah. Untuk itu, paslon ini berjanji jika terpilih akan memprioritaskan perbaikan jalan rusak dengan melihat tingkat kepadatan penduduk dan mobilitas sosial dan ekonominya.

Kedua paslon ini, dalam pemaparannya pada debat pilkada tersebut, juga tidak dapat menjanjikan jika terpilih selama lima tahun kepemimpinannya dapat menyelesaikan persoalan jalan rusak yang selama ini terus dikeluhkan masyarakat sampai puluhan tahun lamanya. (Emye)

Editor: Mursalin Yasland

× Image