Home > Risalah

Rezeki Itu Sudah Tertakar, Tak Akan Pernah Tertukar

Banyak orang tertipu soal rezeki, padahal rezeki sudah ditentukan Allah SWT, sebagaimana perkara maut, jodoh, dan musibah.
Pedagang buah di Pasar Cinde, Palembang. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Pedagang buah di Pasar Cinde, Palembang. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id – Seorang pedagang (lama) membentak-bentak dan mengancam seorang pedagang (baru) yang mangkal di depannya di kawasan Jakabaring, Seberang Ulu I, Kota Palembang, beberapa waktu lalu. Kehadiran pedagang (baru) buah kemasan tersebut dianggap menutup rezekinya, sehingga dagangan buahnya merasakan sepi pembeli.

Kejadian ini sempat mengundang sejumlah komentar warga di media sosial, yang mayoritas menyalahkan tindakan pedagang lama tersebut yang sewenang-wenang kepada pedagang baru, yang dinilai tidak sepantasnya berlaku demikian, apalagi dalam mencari rezeki buat keluarga.

Beberapa komentar ada yang menarik, si pedagang lama dinilai kurang jauh (berpengalaman) dalam berdagang. Bukankah di pasar baik tradisional maupun moderen (mal atau supermarket), sangat banyak jenis dagangan bisa saja sama persis, namun justru yang berbeda soal penyajian dan pelayanan.

“Nah, disitulah rezekinya. Dagangan boleh saja sama, tapi pelayanan kepada pembeli harus berbeda,” ujar seorang warga dalam medsos tersebut.

Dalam sebuah tayangan di medsos, meski ini sudah direkayasa tapi perlu diambil hikmahnya. Seorang pedagang buah melon berjualan sejajar dengan pedagang melon lainnya. Pedagang melon berusia muda banyak yang membeli atau laris manis buahnya, sedangkan pedagang melon yang berusia tua sepi pembeli.

Baca juga: Hidup Menunggu Waktu Shalat, Hidup Menunggu Kematian

Pedagang melon berusia tua terpaksa mengubah harga lebih murah dari harga yang dijual pedagang melon berusia muda. Walhasil, harga murah tersebut lalu diborong pedagang muda yang stok buah melonnya mulai menipis. Pedagang melon tua bergembira sejenak, karena buah melonnya habis dibandingkan pedagang melon sebelahnya.

Pedagang muda tersebut melabelkan harga di atas rata-rata, karena tidak ada lagi pedagang melon lainnya. Pembeli buah melon terus ramai memborong buah melonnya, sehingga pedagang tua tersebut yang tadinya gembira buah melonnya habis diborong dengan harga murah, sedangkan pedagang muda tersebut laku keras buah melonnya walaupun harganya mahal.

Dalam percakapan seorang pimpinan dan anak buahnya juga menjadi perhatian dalam soal rezeki di bumi Allah SWT ini.

“Rezeki itu sudah diturunkan di dunia ini, tinggal lagi kita mau atau tidak menjemputnya,” kata seorang pimpinan Satpol PP Kota Bandar Lampung kepada dua orang juniornya di sebuah warung makan, seperti dikutip dalam Buku Sepotong Paha dari Aisyah (2019).

× Image