Sabar dan Shalat, Solusi Ampuh Mengatasi Musibah
Dalam tafsir Ibnu Katsir, kalimat itu mendalam pengakuan diri bahwa ia milik Allah Ta’ala dan hamba-Nya. Dia memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Selain itu, mereka juga mengetahui bahwa Dia tidak akan menyia-nyiakan alaman mereka meski hanya sebesar biji sawi pada hari kiamat kelak.
Setelah mengucapkan kalimat Istirja’, Nabi SAW mengajarkan untuk mengucapkan, “Allahumma jurnii fii mushibatii wakhluflii khairan minhaa (Ya Allah, berikanlah pahala dalam musibahku ini dan berikanlah ganti kepadaku yang lebih baik darinya).”
Dari semua itu, hal terpenting dalam menghadapi musibah atau ujian baik kecil maupun besar yakni sabar dan shalat.
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (QS. Al-Baqarah: 45).
Pada ayat ini, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk meraih kebaikan di dunia dan akhirat yang selalu didambakannya. Untuk meraih itu, dengan cara menjadikan musibah yang menimpa dengan kesabaran dan shalat sebagai penolong.
Dengan sabar, maka kita dapat berpikiran tenang dan cerdas menyikapi semua yang terjadi yang dipandang manusia tidak baik menjadi baik dihadapan Allah SWT, begitu juga sebaliknya.
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,” (QS. Al-Baqarah: 156).
Dengan melaksanakan shalat ketika musibah menimpa, maka ketenangan dan kewarasan dalam menerima musibah akan semakin diri kita yang lemah tiada daya, mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang menciptakan makhluk dan mengatur seisinya.
“Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS. Al-Baqarah: 157).
Semoga kita semua diberikan kekuatan dalam menghadapi segala macam musibah yang terjadi dalam kehidupan dunia yang fana ini. Wallahu’alam bishawab. (Mursalin Yasland)