Home > Kabar

LAHG, Menjaga Kelestarian Hutan Gambut Kalimantan Tengah

Hutan lahan gambut di Kalimantan Tengah ini terluas di dunia.

Perahu klotok mengantarkan penumpang ke Posko LAHG di pedalaman hutan. (Foto: Dok. SumatraLink.id)
Perahu klotok mengantarkan penumpang ke Posko LAHG di pedalaman hutan. (Foto: Dok. SumatraLink.id)

Pada 2015, Dinas Kehutanan Kalteng mengeluarkan datanya, luas wilayah Provinsi Kalteng sekitar 153.564,50 kilometer persegi, terdiri dari 12.719.707 ha kawasan hutan atau 82,45 persen dari luas provinsi. Dari jumlah itu, seluas 3.010.640 ha merupakan lahan hutan gambut atau 19,60 persen dari luas hutan Kalteng. Lahan hutan gambut di Kalteng ini terluas di dunia.

Kehadiran Posko LAHG selama 32 tahun terakhir ini, menjadi pionir upaya merehabilitasi kerusakan hutan terutama hutan lahan gambut dan lingkungan sekitar, termasuk keberlangsungan satwa khususnya orangutan di dalamnya.

Bagi para relawan LAHG bolak balik dari desa ke posko sudah biasa. Relawan juga aktif patroli mengelilingi hutan dengan medan seperti itu. Mereka bergantian patroli menggunakan perahu klotok, minimal dua orang untuk jaga-jaga dari serangan komplotan pembabat hutan ilegal. Area yang menjadi garapan LAHG sekitar 50 ribu hektare.

“(Meski dalam hutan) Posko ini tidak pernah kosong setiap harinya,” kata Krisyoyo (36 tahun), relawan LAHG yang juga warga Desa Kereng Bangkirai kepada saya, beberapa waktu lalu.

Laboratorum alam dalam hutan ini sangat menarik para peneliti dari dalam dan luar negeri. Peneliti yang datang rata-rata yang menggeluti obyek penelitian flora dan fauna. LAHG, meski berada di dalam hutan, bukan sembarang laboratorium. Peralatan LAHG di dalamnya sudah canggih melebihi laboratorium di kampus atau tempat riset lainnya termasuk jaringan internetnya.

Kejadian yang mengesankan bagi relawan LAHG ini saat terjadi kebakaran lahan gambut baik di wilayah garapan LAHG maupun area luar pada 10 tahun lalu. Kabut asap melanda Provinsi Kalteng pada Juni sampai Oktober 2015. Tim Serbu Api LAHG bersama warga setempat bersigap memadamkan titik api maupun bara api yang berada di bawah lahan gambut. (Mursalin Yasland)

× Image