LAHG, Menjaga Kelestarian Hutan Gambut Kalimantan Tengah
SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Masih ada yang peduli dengan kelestarian hutan? Tentu jawabnya, masih. Meski hanya segelintir orang saja. Kerusakan hutan (deforestasi) akibat ulah tangan manusia, untuk itu perlu dijaga manusia agar keberlangsungan hutan dan satwa di dalamnya terjaga alami.
Orang-orang yang peduli dengan kelestarian hutan, salah satunya relawan yang tergabung dalam Posko Laboratorium Alam Hutan Gambut (LAHG). Posko ini berada di dalam hutan yang berdekatan dengan hutan Taman Nasional Sebangau (TNS), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Untuk mencapai Posko LAHG membutuhkan waktu 45 menit menggunakan perahu motor. Warga Desa Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, Kota Palangkaraya menyebutnya perahu klotok, karena berasal dari suara mesin motornya saat dihidupkan. Tak kesulitan mendapatkan perahu klotok, karena rata-rata warga setempat memiliki perahu untuk mencari ikan.
Dari Dermaga Desa Kereng Bangkirai, perahu klotok membawa penumpang menuju Posko LAHG. Butuh 45 menit dari Sungai Sebangau menyusuri air sungai yang telah menggenangi lahan gambut saat musim hujan. Tak mudah menjangkau lokasi, karena harus ekstra hati-hati dengan tanaman-tanaman sekitar lahan gambut saat melintas. Lengah sedikit terkena tanaman berduri, tajam, dan gatal, tanpa disadari tangan terluka.
Belum sempat menikmati pemandangan alam Sungai Sebangau yang airnya menggenangi lahan gambut nan luas, dengan latar belakang hutan TNS, perahu klotok sudah berlabuh di dermaga LAHG. Biasanya, kalau musim panas, untuk mencapai Posko LAHG dibutuhkan waktu lama lantaran berjalan kaki, karena harus melintasi kawasan lahan gambut.
Siapa pun yang menuju posko tersebut harus melintasi Sungai Sebangau yang dalamnya mencapai 15 meter. Sungai yang airnya tenang ini mengalami pasang surut. Pada musim hujan, perahu klotok bisa sampai masuk ke dalam hutan, sedangkan pada musim panas, perahu hanya menepi di bibir sungai.
Selintas Posko LAHG di pedalaman hutan hanya sebuah pondok kecil saja. Setelah tiba di lokasi, posko yang berdiri sejak tahun 1993 sangat representatif untuk menjaga kelestarian hutan dan kelangsungan satwa yang ada di dalam hutan. Saat menjajaki area posko tersebut, kesannya hidup di hutan serasa di kota. Fasilitasnya lengkap dan canggih.
LAHG yang dikelola Centre for International Cooperation In Sustanaible Management of Tropical Peatland (Cimtrop) bekerja sama Universitas Palangkaraya sangat membantu tingkat deforestasi hutan gambut di Kalteng. Menyelamatkan lahan hutan gambut menjadi tujuan berdirinya LAHG, agar ekosistem hutan berlangsung alami lagi.