Para Sahabat Bersiap Enam Bulan Sebelum "Tamu Agung" Datang

SumatraLink.id – Dalam hitungan hari lagi, tamu agung Bulan Ramadhan akan tiba. Saking istimewanya, para sahabat Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) telah mempersiapkan kedatangan tamu agung itu sejak enam bulan sebelum Ramadhan tiba.
Penanggalan tahun hijriah terdapat 12 bulan. Artinya, enam bulan sebelum Ramadhan, para sahabat Rodhiyallahuanhum sudah mempersiapkan Ramadhan sejak Bulan Robiul Awal. Berbeda dengan umat Muhammad SAW akhir zaman, yang telah memasuki bulan Rojab dan Sya’ban, masih juga belum siap bahkan ada yang lalai.
Betapa bahagianya para sahabat dan ulama salaf ketika menyambut bulan Ramadhan tiba dalam setahunnya, bulan yang penuh rahmat dan maghfiroh-Nya. Seperti dituliskan Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Kitabnya Latha’if Al-Ma’arif (hal 232):
“Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah Subhanahu wata’ala (SWT) menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka.”
Bagaimana persiapan para sahabat dan ulama salaf (ulama terdahulu yang lurus) menjelang Ramadhan? Ustadz Agus Supriadi Lc mengatakan, persiapan mereka tidak saja secara fisik tetapi juga jiwanya ketika akan bertemu bulan Ramadhan.
Mereka meningkatkan amal ibadah di luar Ramadhan, sehingga memasuki bulan Ramadhan aktivitas ibadah lebih meningkat daripada di bulan lain. Kemudian memperbanyak tilawah Al-Qur’an, dan juga bersedekah.
“Imam Syafi’i dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dua kali sehari, sehingga sebulan Ramadhan dapat khatam 60 kali,” kata Ustadz Agus Supriadi Lc pada Tabligh Akbar bertajuk Momentum Ramadhan Menyatukan Hati Mencapai Ridho Ilahi di Masjid Airan Raya, Jatiagung, Lampung Selatan, Lampung, Ahad (9/2/ 2025).
Bahkan, Ustadz Agus yang juga pemimpin Pondok Pesantren Ulul Albab Lampung mengatakan, dalam riwayatnya Utsman bin Affan Rodhiyallhuanhu (RA), sahabat Nabi SAW dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam setiap rakaat pada Bulan Ramadhan.
“Ini bisa dibaca kisahnya dalam riwayat Utsman bin Affan,” ujar Ustadz Agus Supriadi (53 tahun), alumnus Universitas Islam Madinah.
Baca juga: Hikmah Isra' wal Mi'raj: Jangan Lalaikan Shalat
Menurut dia, para ulama salaf ketika sudah memasuki Bulan Ramadhan, mereka meniadakan taklim-taklim untuk fokus mengerjakan amal sholih di bulan penuh rahmat dan maghfiroh-Nya. Hal ini menunjukkan keseriusan dan sekaligus kegembiraan mereka dapat menemui Bulan Ramadhan yang didalamnya dibukakan pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka.