Ramadhan, Saatnya Tilawah Al-Quran

SumatraLink.id – Bagi yang mengaku umat Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW), tidak sepantasnya membiarkan mushaf Al-Quran berdebu atau tersimpan saja di dalam lemari tanpa dibaca atau dipelajari bertahun-tahun. Atau boleh jadi, sebagian orang justru tidak memiliki mushaf Al-Quran di rumahnya?
Al-Quran, mukjizat yang agung dari Allah Subhanahu wata’ala (SWT) kepada utusan-Nya Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril ‘Alaihissalam. Selama 14 abad lebih, Al-Quran terjaga keasliannya tanpa ada yang mampu mengotak-atik atau mengurangi dan juga menambahkan satu huruf saja, apalagi memalsukannya.
Gua Hiro’ di Jabal Nur yang tingginya 642 meter, bagian utara Kota Makkah menjadi saksi turunnya ayat Al-Quran pertama kali kepada Rasul SAW. Selanjutnya, Al-Quran turun secara bertahap atau berangsur sesuai dengan peristiwa atau momentum dakwah Islam Nabi SAW selama 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah (Al-Quran) dan Sunnah (Hadist) Rasul-Nya,” (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm).
Setelah wafat, jelaskah bahwa Nabi SAW tidak meninggalkan harta warisan, seperti manusia zaman kini. Rasul SAW telah berwasiat kepada umatnya agar tidak tersesat di dunia ini dengan berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadist.
Dengan membaca (tilawah), mempelajari (tadabbur), dan mengamalkan Al-Quran, maka di dalamnya ada petunjuk dan pembeda antara yang hak dan batil, agar seorang dapat selamat menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Al-Quran menjadi pedoman umat untuk mengarungi kehidupan ini sampai ajal menjemput.
Untuk itu, saatnya pada Bulan Ramadhan tahun ini, seorang yang mengaku muslim untuk segera tilawah Al-Quran. Bukankah Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan barokah dari Allah SWT. Mau kapan lagi kita meninggalkan Al-Quran barhari-hari, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun, atau sama sekali tidak pernah menyentuh apalagi membacanya?
Saatnya, bulan Ramadhan yang berjumpa dengan kita tahun ini untuk memulai membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran. Tidak perlu menunggu sampai bisa, lancar, atau fasih baru mau membaca Al-Quran setiap harinya.