Home > Risalah

Sudah Pernahkah Khatam Al-Quran?

Ternyata banyak terlewatkan dalam Al-Quran yang belum pernah kubaca seumur hidup ini.
Membaca Al-Quran. (Foto: Dok. Republika)
Membaca Al-Quran. (Foto: Dok. Republika)

SumatraLink.id -- "Tangisku adalah saat merasa bersalah karena selama 31 tahun hidup ini, dengan sekian banyak aktivitas, baru satu kali membaca Al-Qur'an dari juz pertama hingga juz terakhir.”

Ini pengakuan hamba Allah yang menulis pengalamannya di kompasiana.com pada 9 Maret 2014, saat pertama kali dalam hidupnya khatam 30 juz Al-Quran. Ia bersyukur akhirnya mampu membaca Al-Quran dari juz 1 sampai juz 30 sebanyak 604 halaman (Al-Quran Kemenag RI), atau 612 halaman (Al-Quran Utsmani).

Menurut ia, sejak SD ia telah belajar membaca Al-Quran. Menginjak remaja ia juga di rumah selaku muslim dipantau orangtuanya membaca Al-Quran. Menginjak dewasa, seiring waktu dan kesibukan ibadah dan membaca Al-Quran mulai lalai dan malas.

“Aku baru sadar, ternyata banyak terlewatkan dalam Al-Qur'an yang belum pernah kubaca seumur hidup ini. Saat-saat itulah kemudian teringat, bagaimana aku akan menjawab pertanyaan malaikat nanti. Ketika ditanya ‘Man Kitabuka?’

“Entah bagaimana, saat itu pula aku meneteskan air mata. Karena sebagai pedoman hidup, sebagai kitab suci yang diagungkan, untuk dibaca saja aku masih mengalami banyak kesulitan,” tulisnya.

Pengalaman seorang hamba Allah ini sangat menarik dan sekaligus memicu bagi semua orang, betapa sangat lalai dan malasnya seorang muslim atau muslimah yang mengaku Islam dan beriman kepada kitab suci Al-Quran, namun tidak pernah membacanya dan mengkhatamkannya.

Ironi memang. Tapi, ini kenyataan di masyarakat Muslim, Masih banyak kaum muslimin belum bisa baca Al-Quran, bagaimana mau mengkhatamkannya. Masih banyak kaum muslimin yang sudah bisa baca Al-Quran akan tetapi tetap malas membacanya, bahkan Mushaf Al-Quran yang ada di rumahnya sampai berdebu atau tergeletak di lemari.

Baca juga: Malu, Seumur Hidup Tak Bisa Baca Al-Quran

Kondisi muslim sebagian daerah di Indonesia dapat dilihat di masjid-masjid terutama pada hari Jumat tidak banyak yang sudah berada di dalam masjid mengambil Mushaf Al-Quran dan membacanya. Tradisi membaca Al-Quran di tempat suci seperti masjid saja sangat tidak terlihat.

Berbeda bila melihat dua masjid di Tanah Haram seperti Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Saat umroh atau haji, bila baik menjelang waktu shalat lima waktu atau di sela-sela menunggu waktu shalat, jamaah dari berbaga negara kerap mengambil Mushaf Al-Quran yang berada di tiang-tiang atau pilar masjid dan membacanya dengan tekun dan lama.

× Image