Mobilnya Ditembak, Belanda NICA Coba Bunuh Perdana Menteri Sjahrir

SUMATRALINK.ID (REPUBLIKA NETWORK) – Tak hanya kalangan rakyat biasa yang disebut '"ekstrimis" menjadi ancaman pembunuhan serdadu Belanda NICA, tetapi juga petinggi negara tak luput serangan. Saat menyetir mobil di Jalan Menteng, Jakarta, pada 26 Desember 1945, Perdana Menteri (PM) Sutan Sjahrir ditembak serdadu Belanda.
Mobil PM Sjahrir sedang melaju di jalan tengah kota Jakarta tersebut pada siang hari bolong, telah diikuti mobil truk berisi serdadu Belanda NICA. Mereka mengejar mobil tersebut dan melepaskan beberapa tembakan yang mengenai mobilnya.
Mobil truk serdadu Belanda NICA sempat menyalip mobil Sjahrir dan menembaknya. Sjahrir yang menjadi sopir mobil tersebut langsung membelokkan setir mobilnya arah masuk pekarangan rumah orang di jalan itu. Ia keluar dari mobil dan serdadu Belanda tersebut langsung mengelilinginya.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Tak Jadi Dipenggal Arab Badui
“Seorang diantara mereka mencoba melepaskan tembakannya pada Perdana Menteri Sjahrir, tetapi berkat perlindungan Tuhan pelurunya macet,” tulis Osman Raliby dalam bukunya Documenta Historica, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, tahun 1953.
Tak berapa lama, anggota Polisi Militer Inggris datang, dan dengan segera menangkap komplotan Belanda-Belanda NICA itu dan mengangkut mereka ke Markas Besar Polisi Militer.
Sedangkan mobil yang dikendarai Sjahrir terdapat lobang bekas beberapa tembakan dari peluru Belanda NICA. Namun, sebelumnya, seperti dikabarkan wartawan Reuter, saat Sjahrir keluar mobil, serdadu Belanda NICA tersbut telah mengancamnya dan memukulnya.
Tapi, Sjahrir yang dikenal dari kalangan intelektual menjelang kemerdekaan Indonesia kala itu, dengan santai dan senyum meminta anggota Polisi Militer Inggris tidak membesar-besarkan peristiwa yang barusan terjadi.
“Saya tidak dapat memastikan, apakah orang-orang yang menembaki saya itu mengetahui bahwa yang menumpang mobil itu adalah saya sendiri,” kata Sjahrir dengan senyumnya.
Baca juga: Anas bin Malik, Referensi Umat Sepeninggal Nabi SAW
Ia bercerita, setelah mobilnya terhenti, ia keluar dan mereka mengepung dirinya dan mobilnya. Orang-orang dalam mobil turun dan memukulnya. “Ada kira-kira 20 orang Belanda dan kaki tangannya mengelilingi saya dan seorang opsir Belanda mengatakan repopernya kepada saya,” kata Sjahrir.
Penembak mobil Sjahrir, dan juga penembak Sjahrir saat dikepung telah ditangkap Polisi Militer Inggris. Sejak kejadian itu, aktivitas PM Sjahrir mendapat pengawalan atau pengiring dari anggota Polisi Militer. (Mursalin Yasland)