Banyak Masalah? Jangan Melupakan Doa
Doa, menjadi senjata mutakhir bagi seorang muslim dalam menghadapi semuanya. Memanjat doa, memohon doa kepada dzat Maha Pencipta, menjadi senjata pamungkas kaum muslimin di dunia ini.
Berat, bila masalah disandarkan hanya pada dunia. Ringan, bila masalah disandarkan kepada sang Pencipta Dunia. Kehidupan dunia, sebuah perhiasan yang terus digapai semua insan. Padahal, dunia seperti fatamorgana, semakin dicari, semakin tidak puas.
Setelah mendapatkan satu gunung emas, naluri manusia akan terus mencari dua atau tiga gunung emas lainnya. Begitulah dunia, tidak akan habis-habisnya. Maka tepatlah, dunia adalah perhiasan yang menipu.
Bersandar kepada manusia semata, dalam menghadapi masalah, justru akan semakin berat. Karena manusia memiliki keterbatasan, manusia juga memiliki masalah, meski berbeda masalah dengan kita.
Lagi pula manusia memiliki kelemahan, dan tidak punya kuasa apapun. Bersandarlah kepada yang menciptakan manusia: Allah SWT, zat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Seberat apapun masalah yang dihadapi, mintalah pertolongan kepada Allah SWT. Salah satu jalan dengan berdoa. Fasilitas doa, menjadi jalan termurah, tercepat, dan hasilnya menakjubkan. Sudah banyak kisah-kisah seseorang yang menurut akal dan logika manusia tidak mungkin tapi di hadapan Allah SWT pasti nyata. Kalau Allah SWT berkehendak, tak seorang pun dapat menghalanginya.
Bukankah, doa-doa yang kita panjatkan, boleh jadi belum tentu terbaik bagi kita. Baik bagi kita belum tentu bagi Allah. Tapi, kalau Allah mengabulkan doa kita itulah yang terbaik.
"Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan (permohonan) kalian," (QS. Al-Ghafir 40:60).
Sabar dan shalat disertai doa dan amalan lainnya, mampu mengubah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Mampu menyelesaikan seberat apapun persoalan hidup, menjadi mudah dan ringan. Tawakal kepada Allah SWT setelah berikhtiar, menjadi penting. Allahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)