Menikmati Mudik dengan Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif
SumatraLink.id – Penantian panjang telah berakhir, begitulah kisah pemudik lebaran yang lega menggunakan jasa kereta api (KA) penumpang dari Bandar Lampung (Lampung) ke Palembang (Sumatra Selatan) dan sebaliknya. Mudik dengan moda angkutan publik KA kelas ekonomi seharga Rp 32.000 per penumpang fasilitasnya tak sebanding dengan harganya.
Pengelolaan pelayanan dan fasilitas penumpang KA oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak seperti zaman lampau. Perubahan terjadi sejak dipimpin Dirut PT KAI Ignasius Jonan dan dilanjutkan kepemimpinan setelahnya, membuat para penumpang KA terus ‘dimanjakan’ dengan layanan bak penumpang kelas eksekutif di sebuah bandara internasional.
Cerita-cerita lama ‘negatif’ para penumpang KA -- apalagi saat mudik lebaran menggunakan jasa KA kelas ekonomi dan bisnis, hilang dengan seketika. Para penumpang yang menggunakan KA ekonomi Rajabasa rute Stasiun Tanjungkarang (Bandar Lampung) menuju Stasiun Kertapati (Palembang) dan sebaliknya seperti raja.
Pembelian tiket KA walaupun kelas ekonomi dilayani dengan online sesuai dengan keterpenuhan tempat duduk. Pemesanan dapat dilakukan paling cepat tiga bulan (H-90) sebelumnya. Pemudik tidak perlu lagi antrean panjang dan berdesakan membeli tiket cetak langsung di stasiun, tiba di depan loket justru tiket sudah habis terjual, seperti zaman dulu.
Lina (57 tahun), ibu rumah tangga dua anak yang setiap tahun mudik lebaran dari Lampung ke Palembang mengaku puas dengan layanan PT KAI meskipun jenis KA yang digunakan kelas ekonomi. Ia kerap pulang kampung ke Palembang menggunakan jasa KA dari Stasiun Tanjungkarang ke Kertapati.
“Sangat jauh berbeda sekarang dan dulu. Naik kereta kelas ekonomi sudah seperti kelas eksekutif di bandara. Padahal, harga tiketnya hanya Rp 32.000 per penumpang,” kata Lina, warga Beringin Jaya, Kemiling, Kota Bandar Lampung, Selasa (16/4/2024).
Ia dan keluarga mudik lebaran Idul Fitri 1445 H, selalu menggunakan jasa KA. Tahun ini, ujar dia, pelayanan PT KAI semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini sudah terlihat ketika memasuki area parkir, pencetakan tiket online, sampai masuk ruang tunggu menjelang waktu keberangkatan.