Home > Kisah

Hikmah Kaum Tsamud dan Aad yang Dijungkirbalikkan

Kedua kaum tersebut tidak tersisa satu pun yang masih hidup. Semuanya musnah total, Allah SWT tidak mengadakan penerus bagi mereka lagi.

Madain Shalih, arkeologi dua peradaban lampau di kota tua. (Foto: Alarabiya)  
Madain Shalih, arkeologi dua peradaban lampau di kota tua. (Foto: Alarabiya)

Mengapa Allah SWT menjungkirbalikkan penduduk tersebut seperti dikisahkan dalam Al-Quran? Karena umat-umat pada waktu itu telah mendustakan para Rasul yang telah diturunkan-Nya untuk umat tersebut, namun mereka membuat kesalahan besar, yakni pendustaan apa yang telah diturunkan Allah SWT.

Ulama Ar-Rabi’ mengatakan pemusnahan kaum tersebut karena mereka telah berbuat kemaksiatan yang merajalela. Sedangkan Mujahid mengatakan, karena penduduk kaum tersebut telah berbuat dosa-dosa.

“Maka (masing-masing) mereka telah mendurhakai Rasul Rabb mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras,” (QS. Al-Haaqqah: 10).

Pembinasaan suatu kaum ini juga menimpa kaum Nabi Nuh AS. Tatkala Allah SWT menaikkan air melampau batas biasanya dan menggenangi semua yang ada di daerah itu. Hal tersebut berkat doa Nabi Nuh AS, karena kaummnya telah mendustakannya.

Baca juga: Perbedaan untuk Kebenaran "Yes", Perbedaan untuk Mencela "No"

Pengikut Nabi Nuh AS naik bahtera (kapal) yang telah disediakan dan berlayar di permukaan air. Pada kejadian ini, Allah SWT menyisakan sedikit dari kaumnya yang memercayainya, sedangkan sebagian besar yang mendurhakainya musnah tenggelam di air bah.

Kepada pengikut Nabi Nuh AS ini, Allah SWT memberikan peringatan. “Dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar,” (QS. Al-Haaqqah: 12).

Qatadah mengatakan, maksud dari telinga yang mendengar yakni mengerti tentang Allah sehingga dia mengambil manfaat dari apa yang telah dikisahkan dalam Al-Quran. Terutama terkait dengan kisah-kisah kaum yang dibinasakan karena mendurhakai Allah SWT dan mendustakan Rasul, utusan-Nya. Seperti kisah kaum Nabi Luth, kaum Nabi Musa, dan lain sebagainya.

Kejadian demi kejadian, musibah demi musibah yang terjadi di muka bumi, yang telah tampak disaksikan mata, seperti gempa bumi, tanah longsor, angin kencang, dan gunung meletus, dan sebagainya, mengingatkan kita akan kekuasaan Allah SWT yang Maha Dahsyat atas alam dan penduduk bumi ini.

Setidaknya ini menjadikan ibroh dan mengambil hikmah dari kisah-kisah kaum sebelumnya yang diceritakan dalam Al-Quran, untuk menapak kehidupan lebih baik lagi ke depan. Allahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)

× Image