Mencari Pemimpin Seperti Iyadh bin Ghanam yang Rela di Gergaji
Jawaban Iyadh ini tetap tidak digubris keluarganya bahkan mereka menyatakan, Allah tidak akan memaafkan Iyadh.
Iyadh melanjutkan, apakah dengan ini mereka akan meminta uang yang lebih dari itu, tetapi ia akan mengambil harta titipan Allah yang bukan haknya meski menjabat gubernur.
“Demi Allah, seandainya (tubuh) aku digergaji, itu lebih aku sukai dari pada aku berkhianat (menuruti kemauan keluarga) meski uang seperak saja,” kata Iyadh bin Ghanam (dalam buku Shifatush Shafwah, Ibnul Jauzi, I/277).
Perkataan Iyadh kepada keluarganya itu masih tetap tidak dapat dimaklumi oleh kemenakannya. Mereka berharap (mumpung ada keluarga pejabat) mendapat jabatan, pekerjaan, mendapat proyek dari keluarganya yang telah memegang jabatan.
Iyadh telah berjibaku untuk tidak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) ketika mengemban jabatan gubernur yang telah diamanati rakyatnya dengan mengeluarkan uang sepeser pun tanpa hak.
Baca juga: Dinilai Pejuang Islam yang Kuat, Umar bin Khotob RA Dibunuh Kaum Yahudi
Selain takut kepada Allah Subhanahu wata’ala, Iyadh bin Ghanam juga sangat memegang dan menjaga amanah yang diberikan oleh Khalifah Umar bin Khotob RA. Seperti diketahui, Umar bin Khotob RA sangat tegas memimpin dan menindak siapapun tidak saja bagi kalangan kaum muslimin juga kaum nonmuslim bila melanggar syariat dan aturan bernegara.
Keteguhan Iyadh bin Ghanam ini menjadi teladan bagi kita semua, terutama bagi sosok pemimpin di segala lini kehidupan manusia yang dipimpinnya. Jabatan yang diemban, amanah yang diberikan apalagi diawali melalui sumpah dan janji atas nama Allah SWT, sangatlah berat pertanggungjawabannya baik di dunia maupun terlebih di akhirat kelak.
Imam asy-Syafi’i rohimahullah berkata, “Mengurusi manusia itu lebih sulit daripada mengurusi hewan.” Tapi, ironisnya banyak orang yang berebut mencari dan mendapatkan jabatan pada zaman akhir ini.
Semoga kita semua mendapatkan sosok pemimpin dan sosok pejabat yang meneladani perilaku Iyadh bin Ghanam. Allahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)