Ini Cara Khalifah Umar Memilih Pemimpin Penggantinya
Setelah Umar wafat dan dikuburkan di sisi dua sahabatnya Rasul Muhammad Sholallhu’alaihi wassalam dan Abubakar Ash-Shidiq di dekat Masjid Nabawi, Madinah, enam orang yang telah disebut Umar berkumpul dan bermusyawarah serta diakhiri dengan bersepakat.
“Aku serahkan yang memimpin masalah urusan ini kepada kalian bertiga,” kata Abdurrahman bin Auf.
“Aku memilih Ali,” kata Zubair.
“Aku memilih Utsman,” ujar Thalhah.
Berbeda dari keduanya, “(justru) Kalau aku lebih memilih Anda wahai Abdurrahman bin Auf,” kata Sa’id menyela.
Masing-masing dari enam nama tersebut tidak menyebutkan atau menyodorkan namanya sendiri yang akan menjadi khalifah pengganti Umar bin Khotob RA. Lalu, apa jawab Abdurrahman?
“Siapa pun dari kamu berdua yang terlepas dari urusan ini, kami akan serahkan kepadanya. Semoga Allah SWT dan Islam mengawasinya. Ia tentu melihat mereka yang lebih utama dalam dirinya,” kata Abdurrahman.
Baca juga: Tujuh Pemuda Tidur 309 Mata Terbuka, Bangun Pergi ke Pasar
Utsman dan Ali, dua nama yang sebelumnya disebutkan dalam musyawarah tersebut hanya diam saja tidak ada komentar sama sekali.
“Apakah kalian setuju menyerahkan urusan kepemimpinan ini kepadaku? Semoga Allah mengawasiku agar aku tidak lengah (memilih) kalian yang paling utama,” kata Abdurrahman menimpali.
“Ya, kami setuju,” kata sahabat lainnya.
Lantas, sangat elok apa yang dilakukan sahabat Rasul SAW ini. Abdurrahman langsung memegang tangan salah seorang dari mereka seraya berkata;
“Kamu mempunyai ikatan keluarga dengan Rasululah Sholallahu’alaihi wassalam dan memiliki pengetahuan yang mendalam dalam masalah Islam. Semoga Allah mengawasimu. Bila aku menjadikanmu seorang khalifah tentu kamu akan berlaku adil. Bila aku menjadikan Utsman sebagai khalifah, tentu kamu akan mendengarkan dan menaatinya,” kata Abdurrahman bin Auf kepada Utsman.
Setelah mengatakan hal itu, Abdurrahman melobi sahabat lainnya dan menemui kata sepakat.
“Ulurkan tanganmu wahai Utsman,” kata Abdurrahman.
Lalu, Abdurrahman membai’at Utsman bin Affan. Kemudian dilanjutkan dengan Ali bin Abi Tholib dan sahabat lainnya serta kaum muslimin yang ada turut membai’atnya.
Jadilah, Utsman bin Affan RA sebagai khalifah ketiga pengganti Umar bin Khotob RA. Wallahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)