Home > Kisah

Jejak Nian Poloan Lubis Meniti Profesi Wartawan

Media nasional memang lebih jelas soal jenjang karir dan kesejahteraan wartawan.

Adalah saya bersama Aris Amirris di antara yang lolos itu. Saya waktu itu masih tinggal di Tebing Tinggi, sedangkan Aris Amirris di Cirebon. Kebetulah kami bersama pula yang mendapatkan kesempatan menjalani orientasi di Jakarta pada 1978.

Setelah selesai menjalani penggemblengan di Jakarta itulah kami kemudian diangkat jadi Pembantu Tetap. Dari sini kemudian perlahan meningkat jadi Koresponden.

Tapi, karir di TEMPO tak kami jalani sampai ke puncaknya. Aris kemudian berkiprah di majalah berita lain, sedangkan saya di sejumlah harian nasional.

Karir kami pun berakhir hampir bersamaan karena memasuki usia pensiun. Dan, kami sama-sama memilih tidak tinggal kota asal. Aris memilih tinggal di Tangsel, saya di Tangerang.

Setelah lama janjian mau bertemu, baru Ahad (15/12/2024) pagi tadi bisa bertemu di Bumi Serpong Damai, sambil ngopi. Tentu tidak seperti kami jumpa pertama kali hampir 50 tahun lalu.

Alhamdulillah, kami berdua masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT. "Kawan seangkatan kita sudah banyak yang dipanggil," lirihnya. "Ya, kita menunggu giliran," jawabku.

Kami pun bernostalgia dengan dunia yang kami jalani dulu. Ya, masa lalu demikian sudah jauh berlalu. Masa yang terkadang membuat kami termangu. (Mursalin Yasland)

× Image