Negara Ethiopia, Tak Seburuk yang Dibayangkan Orang
Ethiopia telah berubah, tak seburuk mata memandang...
Derita penduduk Ethiopia, tak semata faktor alam. Tapi juga kerakusan dan keangkuhan petinggi negeri tersebut yang juga haus kekuasaan. Ethiopia terblokade, seiring terjadi kudeta dalam negeri, konflik bersenjata antarnegara bagian, perang antarsuku, dan lainnya menjadi penyebab utama murka Pencipta bumi tanduk Afrika itu.
Negeri bermuasal namanya Habasyah ini, menjadi daerah tujuan pertama hijrah penduduk Makkah, sebelum ke Madinah. Sepertiga pengikut Nabi Muhammad SAW hijrah ke Ethiopia, karena tak tahan penindasan kaum Quraisy pimpinan Abu Jahal dan Abu Lahab.
Sahabat Abubakar ra dan Utsman ra termasuk istri Nabi SAW hijrah. Tapi, Abubakar balik lagi. Nabi SAW menjamin, ada seorang raja adil dan bijaksana di Habasyah walaupun beragama Nasrani. Dia Raja Najasyih. Sebelum wafat dia sudah berislam.
Kulitmu (memang) hitam, rambutmu ikal. Tapi, satu dari sekian pendudukmu in shaa Allah menjadi ahli surga. Bilal bin Robah, sahabat Nabi Muhammad SAW, di dalam hadistnya menyebutkan suara terompah (sandal) Bilal terdengar di surga (apalagi orangnya).
Bilal, budak hitam asal Ethiopia yang masuk Islam ini, menjadi pelantun azan di Masjid Nabawi, Madinah.
Ketika Nabi SAW wafat, Bilal menghilang. Beliau tidak sanggup azan lagi di menara Masjid Madinah. Air matanya mengucur deras di bumi Madinah tat kala ia mengumandangkan azan terakhir setelah nabi wafat. Azannya sempat terhenti, saking dekatnya beliau dengan Rasulullah SAW.