Tamsil Kehidupan, Harta dan Anak Hiasan Dunia
SumatraLink.id -- Ambillah suatu perumpamaan untuk mereka tentang dua tokoh. Seorang diantara mereka, Kami (Allah) berikan dua bidang kebun anggur. Di sekelilingnya Kami tumbuhkan pohon-pohon palma. Di antara kedua kebun itu kami adakan tanam-tanaman.
Kedua kebun itu, banyak mendatangkan hasil. Panennya tidak pernah gagal (setiap musim). Dan di antara kedua kebun itu, Kami alirkan sebuah sungai.
(Selain itu), iapun mempunyai pula kekayaan lain. Lalu diajaknya (seorang) mukmin kawannya bertukar pikiran. Katanya, "Aku mempunyai kehebatan lebih banyak dari padamu: baik di bidang harta, (sebagaimana engkau lihat), maupun di bidang pergaulan."
Lalu dia masuk ke dalam kebunnya bersama mukmin kawannya tadi dengan lagak angkuh, seraya berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan punah selamanya...
"Dan aku kira kiamatpun tak akan datang! Andaikan benar aku harus kembali kepada Tuhanku, pasti akau akan mendapat barang sesuatu yang lebih baik lagi dari kebun ini, sebagai gantinya."
Sang mukmin kawannya tadi menegurnya: "Mengapa engkau mengingkari Tuhan yang telah menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dijadikan-Nya engkau seorang manusia sempurna?"
"Tetapi aku tidak akan bersikap sepertimu, karena aku percaya bahwa Dialah Allah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan siapapun...
"Dan mengapa waktu engkau masuk ke kebunmu itu tidak mengucapkan: Maa syaa Allah (semuanya terjadi karena Allah), dan Laa quawatailla billah (tidak ada daya upaya kecuali dengan pertolongan Allah).
Baca juga: Menjadikan Ta'awwun Solusi Masalah Dunia
Semoga Tuhanku memberiku kebun yang lebih baik dari kebunmu ini, dan menggalakkan halilintar dari langit yang akan menggayang kebunmu sampai licin dan tandus.
Atau airnya jadi surut dan mengering, sehingga engkau tidak mampu untuk mendapatkannya lagi.