Musibah Datang, Jangan Salahkan Alam, Salahkan Siapa?
SumatraLink.id -- Ketika kondisi senang dan lapang, banyak yang lupa siapa Penciptanya. Ketika sulit, susah, apalagi sedang ditimpa musibah, baru mau kembali kepada Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Bukankah manusia itu tempatnya salah dan khilaf, hanya kepada-Nya kita kembali untuk bermohon dan meminta.
Bencana alam akan selalu datang, silih berganti, tidak memilih dia seorang beriman atau kafir, kaya atau miskin, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, besar ataupun kecil. Kalau Allah SWT sudah berkehendak (takdir), tidak ada yang dapat menghalangi, apalagi menentangnya.
Manusia hanya menjalani hidup di dunia ini sesuai dengan kodratnya. Tujuan hadirnya manusia di muka bumi, semata-mata menghamba kepada Allah SWT, seperti dalam Alquran Surah Az-Dzariyat: 56, “Tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Hujan yang turun dengan curah tinggi dalam waktu yang lama sebagian orang mengeklaim menjadi penyebab terjadinya bencana di muka bumi. Dampaknya tanah longsor dan pemukiman penduduk banjir, harta benda terendam, kendaraan hanyut, bahkan dapat merenggut nyawa manusia.
Padahal, ketika hujan turun seharusnya bersyukur, karena hal itu menunjukkan rahmat Allah SWT sedang turun ke bumi. Umat Muslim dituntut untuk berdoa. "Allahumma shoiban nafi'an, Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat,"(HR. Bukhari).
Sudahkah kita berdoa saat hujan turun? Jangan-jangan kita malah mencela ketika hujan turun, karena menghambat perjalanan, menunda pekerjaan, atau menimbulkan masalah-masalah dunia lainnya. Ingatkah? Salah satu doa mustajab tersebut, ketika hujan turun, semua doa kita dikabulkan Allah SWT.
Baca juga: Banyak Masalah, Jangan Melupakan Doa
Musibah alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, apalagi gelombang tsunami, semua kehendak Allah SWT. Tak ada seorang manusia pun yang dapat memprediksi pasti musibah yang akan datang.
Manusia hanya bisa memprediksi dan berusaha meskipun dengan teknologi, tapi ingat penentu akhir Yang Maha Kuasa. Teknologi yang dibangga-banggakan orang dapat ini dan itu, hanya sebagai alat bantu semata bukan penentu. Ketika kita kufur jelas ada dampaknya, ketika kita bersyukur pasti ada manfaatnya.