Home > Risalah

Mengapa Alquran Berbahasa Arab? Butuh Orang Berakal Menjawabnya

Tidak akan ada dan tidak akan mampu kitab lainnya menandingi Alquran.
Alquran, kitab suci umat Islam. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Alquran, kitab suci umat Islam. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id -- Tak diragukan lagi, dengan Alquran, manusia mampu mengenal Tuhannya dan merasakan keagungan-Nya dan kelezatan kandungannya. Mengapa Alquran diturunkan dengan Bahasa Arab? Jawabannya, agar kamu memahaminya.

Seperti dalam QS. Yusuf: 2, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”

Alquran berbahasa Arab yang jelas, indah dan menarik perhatian orang berisi banyak kisah-kisah terdahulu, yang diurai secara detil sesuai kebutuhan saat itu dan juga saat ini. Semuanya menjadi ibroh (pelajaran) bagi manusia, yang apabila kita bayangkan niscaya terjadi pada masa sekarang.

Hadirnya Alquran menjadi saksi untuk membuktikan bahwa kitab-kitab sebelumnya Taurat dan Injil itu ada, dan juga membenarkan permasalahan dari masa Nabi Adam AS seperti tauhid, muamalah, hukum fikih dan lainnya pada masa itu.

Intinya, tidak akan ada dan tidak akan mampu kitab lainnya menandingi Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW), yang berisi nasehat dan ancaman (peringatan).

Alquran menjadi keniscayaan terhadap ajaran dalam kitab-kitab sebelumnya dalam soal keimanan terhadap hari akhir, terhadap keberadaan manusia di sisi Allah SWT, yang di dalam kitab-kitab sebelumnya masih belum lengkap dan belum sempurna.

Baca juga: Ingin Selamat Dunia-Akhirat, Jangan Sepelekan Nasihat Luqman

Bahkan pada masa Nabi SAW, ada penyair kawakan yang akan menandingi indah dan bagusnya ayat-ayat Alquran dengan bait-bait syairnya. Namun, tata bahasa, tutur bahasa, dan keindahan sastra yang ada di dalam ayat-ayat Alquran, membuat penyair tersebut tak mampu menandinginya. Karena memang, Allah SWT mewahyukan langsung Alquran kepada Nabi SAW melalui Malaikat Jibril AS secara berangsur-angsur sesuai kebutuhannya.

Jadi, jelas bukan buatan Nabi SAW. Itu wahyu Allah SWT yang diturunkan untuk manusia di muka bumi ini. Lantas, masih ada manusia (tidak berakal) mau menandingi, apalagi mau melecehkan Alquran seperti kelakuan umat zaman ini. Na’udzubillahi min dzalik.

Baca juga: Hati yang Bening

Sangat wajar secara kemanusiawian kalau orang yang berakal meyakini apa yang termaktub dalam Alquran. Dan sangat tidak wajar bila orang yang mengaku berakal justru meragukan isi yang terkandung dalam Alquran. Karena berpikir dan membayangkan isi kandungan Alquran yang diwahyukan kepada manusia terbaik pilihan Allah SWT yang hadir di muka bumi ini, Muhammad bin Abdillah Rasulullah SAW, dengan akal (Rokyu) tak akan mungkin tercapai, karena keterbatasan ilmu manusia dibandingkan dengan ilmu Allah SWT.

× Image