Ketika Dewi Sandra Tersandra Netizen 62
Dari uraian dan ulasan Dewi Sandra ini, dapat dicerna, ia (Dewi Sandra) mengakui ini ujian baginya sekaligus ujian bagi seorang istri yang mendapat cobaan. Dewi Sandra juga mengakui ia hanya seorang hamba yang tidak suci dibandingkan orang lain yang menghujat, memfitnah, dan mencela. Ia mengajak semua orang introspeksi diri, sudahkan kita suci dari dosa hitam yang melekat pada kehidupan kita selama ini.
Pada Bulan Ramadhan penuh berkah ini, apalagi di 10 hari terakhir pengujung, ia mengajak semua untuk kembali fokus ibadah dan memperbaiki diri. Menurut dia, masih banyak “peer” (pekerjaan rumah) yang bagi kita yang perlu diperbaiki, ditingkatkan, dan diistiqomahkan. Mulai dari wudhu, shalat, puasa, zakat, dan lainnya.
Kepada para netizen juga, setidaknya ia berpesan tak perlu ikut-ikutan gonjang ganjing masalah orang lain. Diam atau berkata baik lebih baik. Cukup sibukkan diri dengan perkara memperbaiki diri sendiri, tidak sibuk dengan urusan ujian yang sedang menimpa orang lain.
Terakhir, ia perlu dicermati dari paparan panjang Dewi Sandra, yakni ia diuji, kamupun diuji. Sesama hamba Allah SWT saling mendoakan. Semoga Allah tolong yang tertimpa ujian. Dan kepada para netizen, berharap, jangan cepat-cepat menghakimi seseorang. Ia malah menuliskan, boleh menghakimi, asalkan kita tidak memiliki noda hitam (dosa) yang sekarang masih melekat dalam diri kita.
Intinya, perbaiki diri karena kita hidup di dunia ini semuanya masih Allah SWT tutup aib atau kesalahan kita. Kembalilah kepada Allah SWT, karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Wallahu’alam bishawab. (Mursalin Yasland)