Jangan Menjadi Orang Buta di Akhirat
SumatraLink.id – Berfungsinya mata untuk melihat di dunia ini, satu anugerah dan karuniah Allah Subhanahuwata’ala (SWT) yang tiada tara. Bila tidak digunakan kepada hal berfaedah, orang yang tadinya bisa melihat di dunia, akan berujung buta di akhirat, penyesalan tiada berarti. Na’udzubillahimindzalik!
Kehidupan di dunia ini sementara, sedangkan kehidupan di akhirat kekal sepanjang masa. Bukankah, sehari di akhirat sama halnya dengan 1.000 tahun di dunia.
“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu,” (QS. Al-Hajj: 47).
Artinya, 1 tahun di dunia sama dengan 0,024 jam di akhirat. Betapa singkatnya hidup kita di dunia bila dibandingkan dengan masa di akhirat dalam sehari. Sementara umur manusia di dunia ini, seperti disabdakan Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) berkisar 60 tahun sampai 70 tahun.
Dari Abu Hurairah Rodhiallahuanha (RA), Rasulullah SAW bersabda, “Usia umatku antara 60 sampai 70 tahun. Jarang sekali di antara mereka melewati (angka) itu,” (HR. At-Tirmidzi).
Bila ada manusia di akhir zaman ini ada yang berusia lebih dari 70 tahun atau bahkan lebih dari 100 tahun, itu artinya bonus hidup. Usia yang melebihi dari ‘jatah’ tersebut bermanfaat baginya dan orang lain bila digunakan hal positif dan beribadah kepada Allah SWT.
Untuk apa panjang umur tapi tidak bermanfaat bagi orang lain dan tidak beribadah kepada Dzat Maha Pencipta. Apalagi kalau seseorang yang dikaruniahi umur bonus kondisi badan sehat walafiat tapi tidak shalat dan menunaikan kewajibannya selaku Muslim.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku,” (QS. Az-Zariyat: 56).
Baca juga: Mengapa Alquran Berbahasa Arab? Butuh Orang Berakal Menjawabnya
Manusia diciptakan Allah SWT dan hadir di dunia ini untuk beribadah kepada-Nya. Terlebih seseorang yang mengaku muslim dan beriman, wajib menjalankan syariat Islam.
Betapa singkatmya hidup dan pendeknya waktu kita di dunia ini dengan rentang umur 60-70 tahun utuk beribadah kepada Allah SWT. Ketika umur seseorang 63 tahun seperti Nabi SAW wafat, maka usia kita di akhirat hanya berkisar 1,5 jam saja di akhirat, tidak sampai sehari.
Umur yang pendek, dan waktu yang singkat di dunia ini, hendaknya dimanfaatkan kepada hal yang menuju kepada akhirat. Memang manusia tempatnya lalai atau khilaf, tapi ketika kita sadar hendaknya segera hijrah dan bermunajad kepada Allah SWT sang Pencipta makhluk.
Baca juga: Berjumpa di Bawah Payung Madinah
Nabi Muhammad SAW bersabda, ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang,” (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas).