Segenggam Garam Lebih Baik dari Peminta-minta
Tidak lama kemudian, suaminya pulang. Ia bertanya, ‘Apakah sepeninggalanku tadi kamu mendapatkan sesuatu?’ Si istri menjawab, ‘Ya, Dari Tuhan kita.’
Lalu, dia menceritakan peristiwa aneh tersebut kepada Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW). Mendengar hal itu, Nabi SAW bersabda, ‘Seandainya batu penggilingan tersebut tidak diangkat, ia akan terus berputar sampai hari kiamat.’
Aku pernah mendengar Nabi SAW bersabda, ‘Salah seorang kalian yang mempunyai segenggam garam, lalu ia membawa untuk dijual demi menutupi harga diri adalah lebih baik daripada ia menemui orang lain untuk meminta bantuan.’”
Baca juga: Mudik Lebaran, Ini Tips Bersafar Selamat Sampai Tujuan
Dari kisah ini, dapat diperoleh pelajaran seperti yang digambar Nabi SAW, kalau harga diri di hadapan orang lain lebih baik walaupun hanya memiliki segenggam garam untuk bisa dijual dan memperoleh uang, agar kita terhindar dari orang yang meminta-minta.
Lalu, bagaimana ada orang atau sekelompok orang dikoordinir untuk menjadi peminta-minta atau pengemis dadakan menjelang lebaran. Apalagi kehadiran orang-orang seperti itu modus membawa-bawa nama-nama lembaga panti asuhan anak yatim (bodong) dan lainnya, untuk mengelabui kebohongannya kepada orang lain agar mendapatkan belas kasihan dan sedekah.
Baca juga: Mengulik Kisah Haru Ibu dan Anaknya Isa Putra Maryam
Semoga kita terhindari dari perilaku yang tidak sesuai dengan harga diri manusia di hadapan manusia lainnya, dan berupaya menjadi ‘orang yang tangan di atas lebik baik daripada tangan di bawah’. Wallahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)