Home > Kisah

Hikmah Kaum Tsamud dan Aad yang Dijungkirbalikkan

Kedua kaum tersebut tidak tersisa satu pun yang masih hidup. Semuanya musnah total, Allah SWT tidak mengadakan penerus bagi mereka lagi.

Sedangkan Kaum ‘Aad, mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin. Para ulama terdahulu mengatakan, angin yang sangat dingin hembusannya sangat kencang. Qatadah mengungkapkan, saking dingin dan kencang hembusannya membuat hati mereka cerai berai.

Allah SWT menimpakan angin dingin dan kencang itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus. Para ulama mengatakan, angin itu berhembus menimpa kaum itu secara berturut turut, yang pada akhirnya menyebabkan mereka berputus asa.

Para ulama salaf berbeda pendapat terkait hari kaum ‘Aad dibinasakan di muka bumi. Ada ulama mengatakan hari Jumat dan hari Rabu. Para ulama menyatakan hari itu kaum tersebut rusak dan hancur lebur.

Baca juga: Al Fatih Acungkan Belati Marah dengan Gurunya, Apa yang Terjadi?

“... Maka kamu lihat Kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tanggul-tanggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk),” (QS. Al-Haaqqah: 7).

Dr Abdul Karim Zaidan mengatakan, Allah SWT mengutus Nabi Hud AS kepada kaum ‘Aad. ‘Aad ini nama seseorang yang akhirnya jadi sebutan Kaum ‘Aad. Kaum ‘Aad tinggal di Ahqaf yang berada di Oman da Hadhramaut di Yaman. Mereka para penyembah berhala dan patung sebagai tuhan mereka. Mereka sangat mendustakan kebenaran, sehingga Allah SWT mengutus Hud kepada mereka. Hud adalah kaum mereka satu saudara satu ikatan nasab.

Nabi Hud berasal dari silsilah keturunan yang mulia, ia mengajak kaumnya beribadah kepada Allah SWT meninggalkan penyembahan berhala atau patung dan berhenti berbuat dzalim antarsesamanya. Tapi, mereka enggan menuruti perintah Nabi Hud. Bahkan mereka menolak dan mendustakan apa yang telah diserukan Nabi Hud.

Saking merajalelanya dosa dan kemaksiatan penduduk di lingkungan Nabi Hud, Allah menimpakan angin topan kepada mereka selama tujuh malam delapan hari secara terus menerus. Binasalah kaum ‘Aad tanpa tersisa satu pun yang hidup.

Kedua kaum tersebut tidak terlihat atau tersisa salah seorang diantaranya yang menisbatkan masih hidup. Setelah dijungkirbalikkan Allah SWT, kedua kaum tersebut musnah total. Allah SWT tidak mengadakan penerus bagi mereka.

× Image