Home > Ulasan

Nabi Muhammad SAW, Reformis Sejati Tak Terbantahkan

Kemusyrikan merajalela, umat resah tak bertepi. Egoisme pribadi dan komunitas berlaku tanpa akal sehat. Peperangan antarsuku terus terjadi, Ini zaman penuh kerusakan,

Kitab-kitab samawi zaman lampau telah mengisyaratkan akan datang pemimpin dari bangsa Arab. Para pembesar waktu selalu menyelewengkan isi kitabnya terkait dengan kedatangan Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW). Sebagian orang merindukan kedatangan sosok lelaki yang akan membimbing mereka. Sebagian lainnya gerasa gerusuk menyimpan kedatangan sosok tersebut dengan berbagai dalih.

Allah Subhanahuwata’ala (SWT) turunkan Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul, penutup para nabi. Melalui wahyu yang diturunkan melalui Malaikat Jibril AS, Muhammad SAW sendirian mereformasi kondisi bangsa Arab yang telah rusak parah peradabannya. Dakwah sirriyyah (sembunyi-sembunyi) sampai zahariyyah (terang-terangan) dijalani dengan penuh tantangan dan cobaan. Tekadnya mengembalikan perilaku jahiliyah ke zaman terang benderang.

Beliau mulai meletakkan sendi-sendi kehidupan beragama, berbudaya, dan bermuamalah di masing-masing hati pengikutnya. Sedikit demi sedikit, ia mengikis tatanan kemusyrikan bangsa Arab yang telah mendarah daging menjadi beraqidah, bertauhid. Dia juga menanam pondasi di relung-relung hati bangsanya kalimat: "Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah".

Dengan bimbingan Allah SWT melalui wahyu-Nya, Muhammad SAW menapaki kehidupan baru. Perangkat lunak (software) dan keras (hardware) menjadi "senjata" dirinya untuk melangkah dari jahiliyah menuju peradaban mulia dan bermartabat. Lebih dari seribu mukjizat Nabi Muhammad SAW, sebagai software, dan prima kondisi fisiknya menjadi hardware.

Selama 13 tahun berdakwah memperbaiki akhlak manusia di Makkah, Muhammad SAW mendapat perlawanan kaum kafir qurasyi yang tiada akhir. Pertentangan dakwah tauhidnya justru mulai datang dari dalam lingkungan keluarga hingga meluas ke kaummnya. Hingga akhirnya Muhammad SAW dan pengikut setia dakwahnya hijrah ke Madinah. Beliau, sahabat, dan pengikut ajarannya pindah dari kota kelahiran tercintanya, pergi meninggalkan rumah dan harta mereka, hanya ingin menyelamatkan agama yang telah dianutnya.

Kedatangan rombongan kaum Muhajirin Makkah disambut antusias kaum Anshor di Madinah. Tatanan kehidupan secara islami dibangun Nabi bersama sahabat-sahabatnya di kota tersebut selama 10 tahun, hingga dakwah Islam menyebar luas seantero dunia. Kerajaan Romawi dan Persia takluk di bawah kekuasaan Islam, hingga akhirnya Kota Makkah dikuasai kembali umat Islam. Itulah yang dikenal peristiwa Fathuh Makkah.

Pasca-itu 23 tahun dakwah dan perjuangan Nabi SAW dan para sahabat rodhiyallahuanhum (RA), kejayaan Islam dan dakwahnya berkembang pesat di berbagai bidang dan sektor kehidupan. Islam menguasai dua per tiga wilayah dunia dan bertahan lama sampai 13 abad. Semua itu, tersimpan fakta sejarahnya dan tidak bisa dibantah oleh siapapun, hingga runtuhnya masa khilafah Turki Utsmani atau Kesultanan Turki Utsmani (Ottoman) pada 3 Maret 1924. Meski kekhalifahan sudah tidak ada lagi, tapi dakwah Nabi SAW masih berlangsung hingga dunia ini berakhir. Allahua'lam bishawab.

× Image