Home > Historia

Pesan Buya Hamka, Ziarahlah ke Baitul Maqdis

Ziaralah ke kuburan Shalahuddin al-Ayyubi! Semoga Anda akan mendapat ilham kekuatan dari perziarahan itu untuk berjuang di Tanah Air.

Apabila Anda sampai ke kuburan Shalahuddin al-Ayyubi di Damaskus, Buya Hamka mengajak kita ingat bahwa setelah jatuh pertahanan Raja Faisal di Syria pada 24 Juli 1920, karena serangan Prancis di bawah pimpinan Jenderal Gouraud maka setelah ia masuk ke dalam Kota Damaskus, yang terlebih dahulu diperlukannya ialah pergi ke kuburan Shalahuddin. Sesampainya di hadapan nisan kubur itu, ia tidak dapat menahan hatinya, lalu terloncat dari mulutnya dengan sikapnya yang angkuh karena mabuk kemenangan.

“Hai... Shalahuddin! Saya telah datang...! Apalah jawab tulang dalam kubur....!

Semua fakta itu memberikan bukti kepada kita bahwa semangat Perang Salib belum habis dari Dunia Eropa (Barat) sampai sekarang. Bahkan, inilah salah satu yang memperhebat revolusi rakyat Muslimin Aljazair sampai kepada saat ini.

Baca juga: Nabi Muhammad SAW, Reformis Sejati Tak Terbantahkan

“Moga-moga semangat Perang Salib itu janganlah kiranya di pindahkan oleh bangsa Eropa (barat) itu kepada pemeluk Kristen di negeri-negeri Timur, terutama di Tanah Air kita Indonesia yang kita cintai ini,” tulis Buya Hamka.

Sebab, ia mengatakan sejak dari zaman purbakala telah dikenal betapa toleransi kita pemeluk Islam di Indonesia ini terhadap teman sebangsa yang berlain agama sehingga Arnold Toynbee, ahli sejarah Inggris, setelah melawat ke Indonesia beberapa tahun lalu mengakui betapa (besar) toleransi kita, meskipun toleransi kita itu kadang toleransi paksaan dari bayonet penjajah Belanda. (Mursalin Yasland)

× Image